"Negara kami jumlah penduduknya kecil, hanya 3 juta jiwa," kata Duta Besar Mongolia untuk Indonesia dan ASEAN, Madame Shagdar Battsetseg kepada wartawan usai meresmikan Pusat Informasi Mongolia di kantor Konsulat Kehormatan Mongolia di gedung Gozco, Jalan Raya Darmo, Surabaya, Senin (23/1/2017).
Indonesia mengekspor produk makanan seperti mie instan, shampo, obat-obatan, teh. Sedangkan produk Mongolia yang diimpor Indonesia seperti daging, karpet dan pakaian perempuan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Orang Mongolia tidak suka minum kopi. Tapi suka teh dari Indonesia," ujar Madame Battsetseg sambil tersenyum.
Battsetseg menambahkan, sumber utama devisa di negeri yang dikelilingi dataran di Asia Timur (sebelah utara berbatasan dengan Rusia dan selatan dengan China), ini hanya dari tambang emas, tembaga, batu bara.
Market di Mongolia juga kecil, karena jumlah penduduknya hanya 3 juta jiwa. Tapi, Mongolia bisa menjadi negara transit bagi perdagangan dari negara-negara di Asia ke Eropa atau sebaliknya.
"Mongolia biasa menjadi transit perdagangan antara Rusia dengan China atau sebaliknya. Indonesia juga bisa menjadikan Mongolia sebagai transit perdagangan ke Rusia atau negara-negara Eropa lainnya dan China," tandasnya. (roi/hns)