Ini Alasan Penerimaan CPNS Belum Dibuka

Ini Alasan Penerimaan CPNS Belum Dibuka

Yulida Medistiara - detikFinance
Selasa, 24 Jan 2017 11:50 WIB
Ini Alasan Penerimaan CPNS Belum Dibuka
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) saat ini masih belum dibuka, moratorium berlanjut. Hal itu karena pemerintah sedang berupaya mendistribusikan PNS secara merata di tiap daerah.

"Kita masih membenahi distribusi pegawai, ada pegawai di suatu daerah berlebih atau kurang, itu kita coba redistribusi supaya beban belanja pegawainya tidak lebih dari 50%," kata Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Asman Abnur, ketika dihubungi detikFinance, Selasa (24/1/2017).

Saat ini menurut Asman, masih ada banyak Pemda yang anggaran APBD-nya tidak sehat, yaitu lebih dari 50% anggarannya habis untuk belanja pegawai. Padahal semestinya belanja pegawai harus di bawah 50% agar APBD tersebut dapat digunakan untuk membangun infrastruktur produktif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau di atas 50% sudah tidak sehat, bagaimana dia mau membangun kalau untuk belanja pegawai saja 50%," kata Asman.

Ia mencontohkan misalnya anggaran suatu daerah Rp 1 triliun, maka sebanyak Rp 500 miliar dialokasikan untuk belanja pegawai. Kondisi APBD seperti ini tidak sehat, sehingga Kementerian PAN-RB mengupayakan distribusi PNS daerah.

"Terlalu besar belanja pegawainya di atas 50%. Kalau anggaran di suatu daerah misalnya Rp 1 triliun, di atas Rp 500 miliarnya itu sudah untuk belanja pegawai," ujarnya.

Meski begitu, dia merahasiakan nama-nama daerah yang masih mengalokasikan 50% APBD-nya untuk belanja pegawai. Menurutnya, hal itu akan digunakan internal Kementerian PAN-RB untuk melakukan evaluasi. Masalah tersebut terutama terjadi di daerah, sedangkan di Kementerian rata-rata sudah tidak ada lagi.

"Datanya tidak kita buka, tapi sebagai dasar menetapkan suatu daerah itu sehat atau tidak APBD-nya. Kalau Kementerian kan rata-rata masih di bawah 50%, kita berlakukan itu khususnya untuk pemerintah daerah," ujarnya. (wdl/wdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads