Trump Tarik AS dari TPP, Peluang Untuk China

Trump Tarik AS dari TPP, Peluang Untuk China

Wahyu Daniel - detikFinance
Selasa, 24 Jan 2017 14:14 WIB
Foto: Australia Plus ABC
Sydney - Presiden baru Amerika Serikat (AS), Donald Trump, akhirnya membuat keputusan menarik AS dari kesepakatan perjanjian perdagangan bebas Trans Pacific Partnership (TPP). Ini membuka peluang bagi China untuk masuk.

Australia, sebagai salah satu negara yang sepakat masuk TPP berharap perjanjian perdagangan bebas ini bisa tetap jalan, dengan mengundang China masuk sebagai penggantinya.

Sudah ada 12 negara yang ikut TPP ini, yang mewakili 40% dari perekonomian dunia. Namun Trump menarik AS, karena menilai TPP ini sebagai 'pembunuh lapangan kerja' bagi warga AS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, menyatakan pemerintahannya melakukan diskusi aktif dengan negara anggota TPP lain, termasuk Jepang, Selandia Baru, dan Singapura, agar perjanjian ini terus berjalan.

"Bisa saja kebijakan AS berubah soal TPP ke depan. Masih ada kesempatan TPP tetap berjalan tanpa AS. Saat ini, ada potensi bagi China untuk ikut dalam TPP," jelas Turnbull, seperti dilansir dari AFP, Selasa (24/1/2017).

Perjanjian TPP yang diteken tahun kemarin ini sebenarnya dibuat untuk melawan pengaruh China yang besar dalam ekonomi dunia.

Menteri Perdagangan Australia, Steven Ciobo, mengatakan negaranya beserta Kanada, Meksiko, dan anggota lainnya menyiapkan konsep TPP tanpa AS, pada pertemuan World Trade Organisation (WTO) di Davos, Swiss.

"Ada porsi untuk China, bila kami bisa mereformulasi TPP tanpa AS. Negara seperti Indonesia dan China atau lainnya bisa bergabung," kata Ciobo.

Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, selaku pendukung besar TPP mengatakan perjanjian TPP tak akan jalan tanpa adanya AS. (wdl/hns)

Hide Ads