Kebutuhan Daging Lebaran 2017 Diperkirakan 60.000 Ton

Kebutuhan Daging Lebaran 2017 Diperkirakan 60.000 Ton

Fadhly Fauzi Rachman - detikFinance
Selasa, 24 Jan 2017 19:26 WIB
Foto: Fadhly Fauzi Rachman
Jakarta - Kementerian Perdagangan telah memperkirakan kebutuhan nasional untuk konsumsi daging pada hari raya lebaran 2017 nanti sebanyak 60.000 ton.

"Kebutuhan untuk Juni (lebaran) 60.000 ton," ungkap Direktur Jenderal Perdagangan Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan, di Kantor Pusat Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Jakarta, Selasa (24/1/2017).

Sementara, untuk rata-rata Januari hingga Mei 2017, Oke mengatakan, perkiraan kebutuhan daging masyarakat berkisar 56.000 ton.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kebutuhan rutin kita bulanan, itu dipasok dari 2 hal, dengan memotong sapi bakalan yang sudah digemukkan, dan dari daging, termasuk dari daging beku. Kombinasi itu setara per bulannya, perhitungan kami kebutuhannya adalah 56.000 ton," kata Oke.

Ia pun mengatakan, pemerintah optimistis dapat memenuhi stok kebutuhan hingga Juni atau Hari Raya Lebaran nanti.

Untuk dapat memenuhi kebutuhan lebaran tersebut, pemerintah bakal melakukan berbagai upaya. Seperti kerja sama antara Badan Usaha Logistik (Bulog) dan Asosiasi Distributor Daging Indonesia (ADDI).

"Langkah-langkah sudah diambil, dari saat ini, salah satunya ada kerja sama antara Bulog dengan ADDI untuk pendistribusian. Daging kerbau, ada memberikan izin terhadap daging beku, juga memberikan izin terhadap pemasukan sapi bakalan yang dikaitkan dengan sapi indukan," terang Oke.

Nantinya, kata Oke, kebutuhan daging tersebut akan dipasok baik dari sapi bakalan yang telah digemukan, maupun dari daging impor.

"Jadi konsumsi daging ini akan dipasok baik melalui rumah potong hewan, dengan memotong hewan yang sapi bakalan yang digemukan, dan dikombinasikan dengan impor daging, baik itu sapi maupun kerbau dengan harga yang diberikan alternatif diberikan ke masyarakat untuk harga yang terjangkau," tutur Oke.

Sementara itu, Kasubdit Pengawasan Sanitari dan Keamanan Produk Hewan Kementan, Agung Suganda mengatakan, pihaknya bakal mengandalkan kebijakan 1:5 untuk dapat terus memenuhi pasokan sapi.

"Jadi setiap mengimpor satu indukan, harus ada 5 bakalan. Ini merupakan upaya kita dalam rangka meningkatkan populasi sapi di dalam negeri," kata dia.

"Berdasarkan neraca di 2017, perkiraan pasokan daging ini masih cukup untuk kebutuhan menjelang puasa dan lebaran 2017. Jadi ya kita kejar supaya bisa terealisasi," tuturnya. (wdl/wdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads