Ungkap Praktik Tengkulak, Ibu Ini Dapat Traktor dari Mentan

Ungkap Praktik Tengkulak, Ibu Ini Dapat Traktor dari Mentan

Muchus Budi R. - detikFinance
Selasa, 24 Jan 2017 19:45 WIB
Ungkap Praktik Tengkulak, Ibu Ini Dapat Traktor dari Mentan
Foto: Muchus Budi
Blora - Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman, mengaku kaget dengan kepolosan seorang warga Blora yang bercerita tentang harga jual jagung di tengkulak. Amran langsung menegaskan perilaku tengkulak di pasar harus diberantas dan meminta aparat untuk mengawal harga pangan agar petani diuntungkan.

Hal tersebut terjadi saat Menteri Pertanian (Mentan) melakukan panen raya di Desa Pulo, Kecamatan Kedungtuban, Blora, Jateng, Selasa (24/1/2016) sore. Dalam sambutan, Amran menanyakan harga jagung kepada warga. Salah satu warga perempuan dengan polos menjawab harga jagung basah sekarang dibeli pedagang dengan harga Rp 2.500/kg.

Amran kaget. Dia langsung memanggil perempuan paruh baya bernama Jamini itu ke atas panggung. Dengan lugu Jamini mengatakan bahwa di pasaran lokal, jagung basah dibeli antara Rp 2.300-2.500/kg. Sedangkan harga jagung kering dibeli dengan harga di bawah Rp 3.000/kg.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya minta ini ditindaklanjuti. Ini menyakitkan. Kok bisa di Jawa dibeli dengan harga segitu. Di Gorontalo saja Rp 3.100/kg. Di Jawa harus Rp 3.150/kg. Aparat harus mengawal harga pangan. Ini perintah undang-undang. Cari itu orang yang menekan pembelian harga pangan dari petani," tegasnya.

Sebagai penghargaan kepada Jamini, Amran lalu menghadiahi Jamini sebuah traktor yang semula akan diberikan kepada kelompok tani.

"Saya pinjam dulu satu unit untuk Ibu (Jamini) ini. Nanti yang untuk kelompok tani akan saya ganti. Kita perlu memberi penghargaan kepadanya yang telah memberitahu kita adanya praktik pembelian di luar harga yang menyengsarakan petani," tegasnya.

Bukan hanya untuk harga jagung, Amran juga menegaskan agar Bulog terus menjaga harga gabah dari petani. Dia mendapat laporan bahwa harga saat ini dari petani sebesar Rp 3.500/kg dan selanjutnya dia mengharuskan gabah dibeli dengan harga Rp 3.700/kg.

"Aparat di daerah akan membantu kita menjaga harga pangan. Kita juga akan terus mengupayakan untuk memotong rantai pasokan pangan, agar harga dari petani terangkat. Ini agar produsen juga bisa menikmati harga," ujarnya kepada wartawan di sela-sela acara. (mbr/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads