Hal tersebut terjadi saat Menteri Pertanian (Mentan) melakukan panen raya di Desa Pulo, Kecamatan Kedungtuban, Blora, Jateng, Selasa (24/1/2016) sore. Dalam sambutan, Amran menanyakan harga jagung kepada warga. Salah satu warga perempuan dengan polos menjawab harga jagung basah sekarang dibeli pedagang dengan harga Rp 2.500/kg.
Amran kaget. Dia langsung memanggil perempuan paruh baya bernama Jamini itu ke atas panggung. Dengan lugu Jamini mengatakan bahwa di pasaran lokal, jagung basah dibeli antara Rp 2.300-2.500/kg. Sedangkan harga jagung kering dibeli dengan harga di bawah Rp 3.000/kg.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai penghargaan kepada Jamini, Amran lalu menghadiahi Jamini sebuah traktor yang semula akan diberikan kepada kelompok tani.
"Saya pinjam dulu satu unit untuk Ibu (Jamini) ini. Nanti yang untuk kelompok tani akan saya ganti. Kita perlu memberi penghargaan kepadanya yang telah memberitahu kita adanya praktik pembelian di luar harga yang menyengsarakan petani," tegasnya.
Bukan hanya untuk harga jagung, Amran juga menegaskan agar Bulog terus menjaga harga gabah dari petani. Dia mendapat laporan bahwa harga saat ini dari petani sebesar Rp 3.500/kg dan selanjutnya dia mengharuskan gabah dibeli dengan harga Rp 3.700/kg.
"Aparat di daerah akan membantu kita menjaga harga pangan. Kita juga akan terus mengupayakan untuk memotong rantai pasokan pangan, agar harga dari petani terangkat. Ini agar produsen juga bisa menikmati harga," ujarnya kepada wartawan di sela-sela acara. (mbr/hns)











































