Agar RI Tak Impor, Mentan Kejar Target Produksi Gabah 78 Juta Ton

Agar RI Tak Impor, Mentan Kejar Target Produksi Gabah 78 Juta Ton

Muchus Budi R. - detikFinance
Selasa, 24 Jan 2017 20:10 WIB
Agar RI Tak Impor, Mentan Kejar Target Produksi Gabah 78 Juta Ton
Foto: Muchus Budi
Blora - Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan produksi gabah nasional mencapai 78 ton pada tahun 2017. Untuk itu, produksi pertanian di daerah lumbung padi nasional, termasuk di Jawa Tengah, akan terus digenjot. Pemerintah akan menambahkan anggaran pertanian untuk kawasan.

"Target kita untuk periode 2016 adalah 75 juta ton dan terealisasi 79 juta ton. Dalam kondisi kita dihantam el nino dan la nina kita tetap bisa surplus. Tahun ini kita menargetkan 78 juta ton, dengan harapan realisasi melebihi itu agar kita tidak ada lagi impor," ujar Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, kepada wartawan saat panen raya padi di Desa Pulo, Kecamatan Kedungtuban, Blora, Jateng, Selasa (24/1/2017).

Secara khusus, Amran juga memberikan apresiasi khusus kepada Jawa Tengah yang pada tahun 2016 lalu berhasil mengirim hasil panen ke Kalimantan dan Sumatera setelah 9 tahun tidak melakukannya. Selain itu Jawa Tengah juga menjadi penopang utama produksi bawang nasional sehingga tidak lagi impor tahun ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tahun ini kita melakukan gerakan tanam padi cepat. Setelah panen kita langsung tanam. Sekarang baik panen maupun tanam sudah pakai mesin bukan lagi tenaga manusia, artinya kita bisa melakukan lompatan besar dengan harapan hasil yang lebih besar pula karena bisa mempersingkat waktu," lanjutnya.

Untuk mengejar target tersebut, Kementerian Pertanian akan terus menggejot produksi padi di daerah-daerah lumbung pangan nasional. Pemerintah Pusat akan menambah anggaran untuk sektor tersebut. Di Jawa Tengah misalnya, yang tahun lalu mendapat anggaran Rp 900 miliar, tahun ini ditingkatkan menjadi Rp 2 triliun.
Mentan Amran Sulaiman kunjungan kerja di BloraMentan Amran Sulaiman kunjungan kerja di Blora Foto: Muchus Budi

Di hadapan peserta Rakor Pangan se Jawa Tengah yang diadakan di Hotel Alium Blora, Amran juga menekankan hal serupa di hadapan para bupati/wali kota dan pimpinan TNI di daerah. Dia berharap pimpinan di daerah terus mendampingi petani untuk meningkatkan produksi pangan nasional.

"Baru kali ini dalam sejarah pada bulan Februari di Jawa Tengah ada 420 ribu hektar lahan sawah siap tanam. Prestasi tertinggi adalah tahun 2010 lalu dengan 240 ribu hektar siap tanam. Tolong ini dikawal. Kalau Februari dan Maret ini musim tanam sukses maka kita akan sukses. Selama 60 hari tersebut kita kejar. Kalau berhasil maka tidak akan ada impor, malah memungkinkan ekspor," tegasnya.

"Ketahanan negara identik dengan ketahanan pangan. Kalau tidak ada pangan, negara akan goyah. Kemarin saya bertemu Presiden, pagi tadi juga dipanggil Presiden. Pesan beliau selalu konsisten, 'Layani rakyat, layani rakyat, layani rakyat. Jangan biarkan rakyat berjalan sendirian'. Bapak Ibu Bupati/Wali Kota, juga Bapak-bapak Dandim, tolong, kawal dan dampingi terus petani kita," lanjutnya. (mbr/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads