Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat belanja Indonesia, Stefanus Ridwan mengatakan ada beberapa strategi yang disiapkan pengelola mal untuk mendatangkan pengunjung agar tidak kalah saing dengan perusahaan e-commerce. Misalnya dengan menghadirkan pengalaman hiburan yang tidak didapat saat berbelanja online.
"Ya kita mesti bikin pengunjung kita mengalami suatu experience yang luar biasa, dimana dia melihat ke sana (mal) asyik banget hiburannya," ujar Stefanus, kepada detikfinance, Selasa (24/1/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau makanan orang pesan lewat online kan cuma lewat kotak saja, kalau di sana (mal) dia bisa nampang foto selfie pakai baju bagus atau melihat atraksi chef-nya, waktu makan dikasih tahu cara makannya, atraksi-atraksi seperti itu lah yang tidak ada saat belanja online," kata Stefanus.
Selain itu, jika orang mau berbelanja gadget, walaupun ada beberapa e-commerce yang menjualnya secara online tetapi masih ada situs yang tidak bertanggung jawab sehingga menipu konsumen. Sementara ketika datang langsung ke pusat berbelanja bisa mencoba dan memeriksa produknya terlebih dulu sebelum membeli.
"Dengan banyaknya kegiatan di sana, adanya experience yang dialami, saya kira orang banyak yang datang. Soal gadget itu dia dicoba lewat online, takutnya ditipu kalau tidak yakin dengan internet ya susah, maksud saya kita coba cari cara lain yang dia mesti datang untuk meraba produknya," ujar Stefanus. (hns/hns)