RI Impor Daging Sapi dan Kerbau, Ini Realisasi Hingga 20 Januari

RI Impor Daging Sapi dan Kerbau, Ini Realisasi Hingga 20 Januari

Fadhly Fauzi Rachman - detikFinance
Selasa, 24 Jan 2017 22:10 WIB
Foto: Ari Saputra
Jakarta - Pemerintah telah membuka keran impor daging sapi maupun kerbau untuk menyediakan kebutuhan daging sapi terjangkau bagi masyarakat. Dari persetujuan impor yang telah diterbitkan sejak September 2016 lalu hingga 20 Januari 2017, realisasi daging impor baru sekitar 37,10%.

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan, menjelaskan persetujuan daging impor sejak September 2016 sampai Januari 2017, kurang lebih setara 348.170 ekor, direalisasikan sekitar 117.900 ekor atau 37,47%. Dengan kata lain, impor daging sebanyak 140.000 ton dan realisasinya sekitar 17.700 ton.

"Artinya ini akan mewarnai stok pasukan untuk awal tahun 2017," ungkap Direktur Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan, Jakarta, Selasa (24/1/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oke mengatakan, kebutuhan daging sapi di sentra konsumsi di Jabodetabek saat ini dipenuhi atau didominasi dari daging impor, baik untuk kebutuhan pasar eceran maupun industri.

"Indikasinya berdasarkan pantauan kami, terhadap 9 rumah potong hewan di Jabodetabek, menunjukkan jumlah sapi lokal yang dipotong tidak signifikan, sekitar 5%. Sehingga di Jabodetabek ini bisa dikatakan 95% dipatok dari impor," kata dia.

Sementara itu, alokasi impor daging kerbau yang dilakukan oleh Badan Usaha Logistik, hingga 31 Maret 2017 sebanyak sekitar 70.000 ton, baru direalisasikan 26.656 ton per tanggal 29 Desember, dan terdistribusi sebanyak 10.316 ton.

"Jadi selanjutnya itu akan menjadi neraca daging di tahun 2017. Permintaan daging beku itu terdiri dari hotel, restoran, katering, dan untuk konsumsi rumah tangga," tuturnya. (hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads