Ekonomi RI Tumbuh 5%, Jokowi: Negara Lain Minus

Ekonomi RI Tumbuh 5%, Jokowi: Negara Lain Minus

Hendra Kusuma - detikFinance
Rabu, 25 Jan 2017 14:10 WIB
Foto: Danu Damarjati-detikFinance
Jakarta - Ekonomi Indonesia diproyeksikan masih bisa tumbuh pada rentang 5-5,1% pada 2016. Hal ini menunjukkan sesuatu yang baik karena kondisi ekonomi global masih melambat dan penuh ketidakpastian.

Apalagi banyak negara yang ekonominya anjlok sampai jatuh ke jurang resesi ekonomi.

"Di tengah-tengah turunnya ekonomi global, dan sulitnya situasi ekonomi yang kita alami, kita masih bisa tinggi misalnya di kuartal kedua 2016 sampai 5,18%. Di Kuartal ketiga turun turun sedikit jadi 5,2%," jelas Jokowi dalam pertemuan dengan BUMN di Istana Negara, Jakarta, Rabu (25/1/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di antara negara berkembang, kata Jokowi, hanya China dan India yang ekonominya mampu tumbuh lebih baik dari Indonesia. Sementara seperti Rusia dalam dua tahun terakhir ekonominya bergerak di posisi negatif. Sebesar -3,7% pada 2016 dan -0,6% pada 2017. Faktor utama kejatuhan Rusia adalah harga minyak yang anjlok drastis akibat kelebihan pasokan.

Brasil pada dua tahun terakhir ekonominya -3,8% (2015) dan -3,4% (2016-estimasi). Pada tahun ini ada optimisme perekonomian Brasil kembali positif seiring potensi kenaikan harga minyak dan komoditas.

"Kita nomor tiga kalah oleh India, dan lebih baik dibanding dengan lainnya. Dan bisa dilihat yang lainnya sudah minus, yang lain turun sangat deras sekali," jelas Jokowi.

Pada 2017, Jokowi menyebutkan beragam pandangan terhadap ekonomi Indonesia. Dari Indef proyeksinya 5,5%, Bank Indonesia (BI) 5,4%, Bank Dunia dan Asian Development Bank (ADB) sebesar 5,3%. Sementara pemerintah lebih konservatif pada angka 5,1%.

"Menteri Keuangan 5,1%. Saya minta naik di 5,3% enggak berani," ujarnya.

Ekonomi yang tumbuh tinggi juga diiringi dengan pengendalian inflasi yang lebih baik. Pada 2016, inflasi terjaga pada level 3,02%. Padahal beberapa tahun lali, inflasi bisa menembus level 8%.

"Kalau dibandingkan dengan perkembangan ekonomi yang ada di bawah kita yang paling penting kita nggak tekor, jangan sampai kebutuhan ekonomi kita 6%, tapi inflasinya 9% ya untuk apa," kata Jokowi. (mkj/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads