Apalagi banyak negara yang ekonominya anjlok sampai jatuh ke jurang resesi ekonomi.
"Di tengah-tengah turunnya ekonomi global, dan sulitnya situasi ekonomi yang kita alami, kita masih bisa tinggi misalnya di kuartal kedua 2016 sampai 5,18%. Di Kuartal ketiga turun turun sedikit jadi 5,2%," jelas Jokowi dalam pertemuan dengan BUMN di Istana Negara, Jakarta, Rabu (25/1/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Brasil pada dua tahun terakhir ekonominya -3,8% (2015) dan -3,4% (2016-estimasi). Pada tahun ini ada optimisme perekonomian Brasil kembali positif seiring potensi kenaikan harga minyak dan komoditas.
"Kita nomor tiga kalah oleh India, dan lebih baik dibanding dengan lainnya. Dan bisa dilihat yang lainnya sudah minus, yang lain turun sangat deras sekali," jelas Jokowi.
Pada 2017, Jokowi menyebutkan beragam pandangan terhadap ekonomi Indonesia. Dari Indef proyeksinya 5,5%, Bank Indonesia (BI) 5,4%, Bank Dunia dan Asian Development Bank (ADB) sebesar 5,3%. Sementara pemerintah lebih konservatif pada angka 5,1%.
"Menteri Keuangan 5,1%. Saya minta naik di 5,3% enggak berani," ujarnya.
Ekonomi yang tumbuh tinggi juga diiringi dengan pengendalian inflasi yang lebih baik. Pada 2016, inflasi terjaga pada level 3,02%. Padahal beberapa tahun lali, inflasi bisa menembus level 8%.
"Kalau dibandingkan dengan perkembangan ekonomi yang ada di bawah kita yang paling penting kita nggak tekor, jangan sampai kebutuhan ekonomi kita 6%, tapi inflasinya 9% ya untuk apa," kata Jokowi. (mkj/hns)











































