Menurut Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Lembong, yang harus diwaspadai apabila Trump menekan perusahaan AS mengurangi investasi di luar negeri.
"Yang harus diwaspadai tentunya ada tekanan-tekanan dari Washington terhadap perusahaan AS untuk investasi di AS sendiri daripada di luar AS," kata Thomas, di kantor BKPM, Jakarta, Rabu (25/1/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski perlu diwaspadai, menurut pria yang akrab disapa Tom itu, kebijakan proteksionis akan menguatkan mata uang dolar dan berdampak pada mata uang lainnya yang mengalami pelemahan atau devaluasi.
Negara yang mengalami devaluasi mata uang seperti Jepang yaitu yen, dan Korea Selatan yaitu won, dampaknya jika warga Jepang ingin berlibur ke AS lebih mahal daripada biasanya sehingga turis Jepang akan mencari tempat lain untuk berwisata.
Menurut Tom, Indonesia harus mengambil peluang tersebut dengan meningkatkan investasi di bidang pariwisata. Hal itu karena jika negara lain mengalami pelemahan mata uang maka daya belinya akan lebih murah untuk berwisata ke Indonesia sehingga peluang tersebut akan gencar ditangkap oleh pemerintah.
"Kebijakan Donald Trump akan memperkuat kurs dolar. Berarti bisa menunjang ekspor kita, dengan kuatnya kurs dolar itu harga barang kita jadi lebih murah dari AS. Kita harus siap-siap, kuda-kuda untuk menggarap potensi itu," ujarnya. (hns/hns)











































