Trump tengah memantau remitansi itu, setelah dia memutuskan membangun dinding di perbatasan AS-Meksiko.
Pada waktu kampanye, Trump sempat mengatakan, Meksiko akan membayar berkali-kali lipat untuk dinding yang akan dibangun Trump di perbatasan. Trump mengancam menahan transfer uang tunai atau remitansi pekerja Meksiko di AS ke kampung halamannya. Ini akan terjadi, bila Meksiko menolak membayar ongkos pembangunan dinding di perbatasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presden Meksiko, Enrique Pena Nieto, menjawab pernyataan itu.
"Kita harus memastikan kebebasan alur remitansi," kata Enrique. Dia menambahkan, remitansi merupakan kontribusi tak ternilai untuk pengembangan negara dan penghidupan jutaan keluarga di Meksiko.
Remitansi ini sepertinya akan menjadi topik utama dalam pertemuan Trump dan Enrique yang dijadwalkan pada 31 Januari 2017.
Menurut data bank sentral Meksiko, pada Januari-November 2016, data remitansi dari AS ke Meksiko mencapai US$ 24,6 miliar, atau sekitar Rp 327 triliun. Dana itu lebih tinggi dari hasil ekspor minyak yang dilakukan Meksiko. Nilai ekspor minyak adalah US$ 23,2 miliar.
Ekonomi Meksiko selama ini digerakkan dari uang remitansi. Hasil remitansi biasa digunakan untuk membangun rumah baru hingga membayar sekolah. Jumlah remitansi dari AS ke Meksiko terus melonjak, dan pengaruhnya makin besar terhadap ekonomi Meksiko.
Tak hanya itu, ketergantungan ekonomi Meksiko terhadap remitansi makin menguat, karena ekonominya tengah lesu. Nilai tukar mata uang peso Meksiko berada di tingkat terendahnya, dan ekonominya hanya tumbuh 2,2% tahun lalu. Di tahun ini, IMF memperkirakan ekonomi Meksiko tumbuh 1,7% atau di bawah tahun lalu.
Karena pertumbuhan ekonomi yang lambat, pemerintah Meksiko menaikkan harga bensin 20% di awal tahun ini. Kebijakan tersebut menimbulkan protes yang meluas dari masyarakat. (wdl/wdl)











































