Industri Makanan dan Minuman RI Sumbang PDB Rp 540 Triliun

Industri Makanan dan Minuman RI Sumbang PDB Rp 540 Triliun

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Kamis, 26 Jan 2017 12:43 WIB
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Pertumbuhan industri di sektor makanan dan minuman di Indonesia terbilang cukup baik. Kontribusi industri makanan dan minuman terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) juga terbilang yang tertinggi dibandingkan sektor industri lainnya.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto menyebutkan, kontribusi industri makanan dan minuman terhadap PDB Indonesia mencapai Rp 540 triliun. Sektor industri ini memberikan salah satu sumbangan terbesar terhadap PDB RI.

"Kalau kita lihat apa yang jadi prioritas industri berdasarkan PDB ada beberapa sektor. Memang sektor terbesar di Indonesia ini adalah food and drink, sektor makanan ini kontribusi ke PDB Rp 540 triliun," jelas Airlangga dalam acara CIMB Niaga Economic Forum 2017 di The Ritz Carlton Hotel Pacific Place, Jakarta, Kamis (26/1/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sumbangan industri terbesar kedua ke PDB disusul oleh sektor elektronika dengan kontribusi terhadap PDB sebesar Rp 334 triliun. Pertumbuhan sektor industri elektronika dalam tiga tahun terakhir juga menunjukan kemajuan yang luar biasa seiring dengan dibangunnya kawasan industri baru seperti di Morowali.

"Disusul industri elektronika logam itu Rp 334 trilliun, di mana industri ini termasuk nilai tambah daripada mineral atau material. Jadi dengan adanya hilirisasi, sebetulnya dalam 3 tahun terakhir pertumbuhan sektor ini luar biasa," tutur Airlangga.

Airlangga menambahkan, industri dalam negeri yang juga memiliki potensi yang cukup besar adalah industri farmasi. Dengan adanya BPJS Kesehatan yang menjadi fasilitas perlindangan kesehatan masyarakat Indonesia bisa mendongkrak pertumbuhan industri farmasi di Indonesia.

"Kalau kita bicara industri yang punya potensi besar adalah farmasi, punya potensi dengan adanya BPJS. Kalau kita lakukan pendalaman struktur, ini minat investor juga besar," kata Airlangga.

Industri transportasi Indonesia juga masih berjalan mulus. Tercatat saat ini produksi industri transportasi Indonesia berhasil dieskpor ke berbagai negara.

"Industri alat transportasi, Indonesia saat ini jadi eksportir otomotif untuk belahan bumi selatan sampai ke Amerika Latin, terutama untuk MPV," tutup Airlangga. (ang/ang)

Hide Ads