Priok Jadi Hub Internasional, Eksportir Buah Hemat Biaya 20%

Priok Jadi Hub Internasional, Eksportir Buah Hemat Biaya 20%

Yulida Medistiara - detikFinance
Senin, 30 Jan 2017 19:28 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Pemerintah sedang mempersiapkan Tanjung Priok sebagai hub internasional sehingga tidak lagi ekspor harus ke Singapura terlebih dulu. Menurut pengusaha, hal ini akan mengurangi sekitar 20% biaya logistik karena langsung mengirim ke tempat tujuan.

"Pasti lebih murah kalau misalnya direct dari Jakarta langsung, secara biaya logistik lebih murah supaya harga bisa lebih bersaing karena freight (kirim) lebih murah," kata Wakil Ketua Bidang Ekspor dan Impor Asosiasi Ekspor Impor Buah dan Sayuran, Alvin Susilo, kepada detikFinance, Senin (30/1/2017).

Ia mencontohkan misalnya biaya freight (kiriman) Jakarta-Qingdao 40 feet sekitar US$ 800-1000 via Singapore atau Malaysia. Dengan adanya direct call atau pengiriman langsung dari Indonesia sehingga diperkirakan menurunkan biaya logistik 20%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Minimal harusnya 20-30% karena hemat biaya lift on lift off, terminal handling charge dan penumpukan di negara transit dan biaya freight," ujarnya.

Sementara itu, pengiriman yang lebih efisien adalah ketika muatan kapal terisi baik ketika melakukan ekspor maupun impor ke negara tujuan. Oleh karena itu, selanjutnya yang harus ditingkatkan adalah produksi komoditas yang akan diekspor.

Hal itu karena jumlah produksi komoditas pangan masih sedikit yang layak ekspor sehingga pemerintah harus membantu petani meningkatkan produksinya.

Untuk meningkatkan itu, salah satu bantuan yang bisa diberikan misalnya dengan memberikan bantuan benih hingga insentif. Misalnya seperti di negara lain jika petani mampu menghasilkan banyak produksi dengan kualitas yang baik maka bisa diberikan insentif seperti pengembalian bea keluar.

"Kita menyambut baik, biaya logistiknya murah, tapi kita harus perbaiki dulu produksi kita, standar kita dengan meningkatkan kuantitas kita bisa menekan harga kita, barang standar ekspor itu masih sedikit," papar Alvin.

"Untuk memproduksi pasar ekspor, pemerintah memberikan tax insentif kalau bisa ekspor dalam jumlah tertentu pemerintah berikan dia reward, atau bea keluarnya dikembalikan ke permintah atau nol," terangnya.

(mkj/mkj)

Hide Ads