"Toraja tadi kita mau bikin ini (rapat bersama) Wapres tadi karena ternyata destinasi banyak, kita sekarang studi dengan World Bank, kita minta menyangkut infrastrukturnya, air, lapangan terbang, listrik, jalan," kata Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Panjaitan, di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (30/1/2017).
Pengembangan pariwisata ini akan diintegrasikan, misalnya mulai dari hotel, kerajinan tangan, hingga 'menjual' destinasi wisata minum kopi 'di atas' awan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu infrastruktur yang akan dibangun adalah Bandara Buntu Kunyi yang diharapkan dapat menjadi bandara internasional.
Sementara itu, ditemui di tempat yang sama, Bupati Toraja Utara, Kalatiku Paembonan, mengatakan pembangunan Bandara Buntu Kunyi saat ini baru 30% secara fisik. Saat ini sedang dalam tahap soil test (kelayakan tanah) yang diperkirakan selesai 3 bulan.
"Iya, mungkin sudah 30 persen itu. Tinggal kelanjutan saja. Tiga bulan ini soil test selesai, setelahnya dibangun. Nah, sambil menunggu kita gunakan bandara lama Pongtiku, kira-kira 30 kilometer dari situ," ujar Kalatiku.
Sebagai tahap awal, bandara baru Buntu Kunyi baru akan menjadi bandara domestik. Ke depan diproyeksikan akan menjadi bandara internasional.
Namun, Kalatiku tidak merinci berapa biaya nilai investasi membangun bandara. Namun, ditargetkan akan rampung pada 2018.
"Tidak akan lama lah, mungkin 2018 sudah selesai," ujar Kalatiku. (hns/hns)











































