Jokowi: Kita Tidak Mau Mengulang Lagu Lama Pembangunan Nasional

Jokowi: Kita Tidak Mau Mengulang Lagu Lama Pembangunan Nasional

Ray Jordan - detikFinance
Selasa, 31 Jan 2017 14:32 WIB
Foto: Presiden Jokowi (dok Setpres)
Bogor - Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas membahas integrasi perencanaan dan penganggaran untuk mengoptimalkan hasil pembangunan nasional. Jokowi menegaskan, pemerintah tak ingin terus mengulang 'lagu lama', di mana proses pembangunan menjadi berbeda antara perencanaan dan penganggaran.

"Rapat terbatas hari ini, adalah mengintegrasikan perencanaan dan penganggaran untuk optimalisasi pembangunan nasional kita. Kita tidak mau mengulang terus lagu lama, perencanaan dan penganggaran yang tidak rampung, tidak sinkron antara yang direncanakan beda yang dianggarkan, seolah-olah ini ada dua rezim, rezim perencanaan dan rezim penganggaran," kata Jokowi membuka rapat di Gedung Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (31/1/2017).

Ke depan, kata Jokowi, sedini mungkin program-program yang direncanakan bisa segera terlaksana dengan baik. "Kita harapkan pencapaian program-program prioritas itu betul-betul bisa maksimal dan tidak meleset dari sasaran yang kita capai," kata Jokowi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi juga mengingatkan agar kebijakan Money Follow Program, bisa betul-betul dijalankan dengan baik. Jokowi tak mau program tersebut hanya sebatas label. "Jangan hanya sebatas label, diberi label money follow program tapi dalam praktiknya tetap monney follow function," katanya.

"Untuk itu, saya minta Bappenas dan Kementerian Keuangan betul-betul mengawal proses ini, terutama dalam pertemuan bilateral masing-masing kementerian dan lembaga," tambah Jokowi.

Jokowi juga menegaskan, dirinya tidak ingin lagi forum-forum pertemuan hanya dipenuhi dengan prosedur administrasi, tetapi harus betul-betul konkret dan bermanfaat. "Betul-betul bisa dimanfaatkan secara optimal untuk mendorong prinsip money follow progam, terutama untuk pendanaan program-program prioritas negara kita," kata Jokowi.

Jokowi mengingatkan, untuk alokasi anggaran masing-masing kementerian dan lembaga, harus dicermati secara detil dan dikaitkan dengan pencapaian sasaran prioritas. "Bongkar penyakit ego sektoral, cara berpikir yang terkotak-kotak yang akan memperlambat proses dan sebaliknya. Bappenas juga tidak boleh lagi terperangkap gaya sektoral atau bahkan perpanjangan tangan dari sektoral," kata Jokowi.

"Saya tegaskan lagi, Bappenas dan Kementerian Keuangan betul-betul menjadi penjaga prinsip program prioritas, menjaga dijalankannya money follow program. Dan saya minta juga sederhanakan proses yang rumit-rumit. Simpelkan proses yang rumit, yang bertele-tele, sifat administratif dan bangun komunikasi antar lintas kementerian dan lembaga. Lakukan pengembangan sistem, informasi berbasis IT untuk mendukung proses perencanaan anggaran yang kita ingin semuanya terintegrasi," tambah Jokowi. (jor/mkj)

Hide Ads