"Untuk luar negeri, tahun 2017 kontrak baru kita sekitar Rp 300 miliar. Sebagian besar itu ke Timor Leste sekitar Rp 200an miliar. Ada yang di Timur Tengah juga, bangun infrastruktur jalan dan jembatan," ujar Direktur Keuangan WIKA, Steve Kosasih dalam jumpa pers di Kantor Pusat WIKA, Jakarta, Selasa (31/1/2017).
Meski demikian, Steve tak merinci berapa besaran nilai proyek yang ada di masing-masing negara tersebut. Secara khusus untuk yang di Timor Leste, proyek ini merupakan proyek lanjutan dari jembatan sebelumnya yang juga digarap oleh WIKA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada saat ini, emiten berkode saham WIKA itu telah menjalankan bisnis jasa konstruksinya di Arab Saudi, Aljazair, Malaysia, Myanmar dan Timor Leste. Kontribusi bisnis di luar negeri terhadap pendapatan perseroan sendiri masih relatif kecil, namun diharapkan terus meningkat di masa mendatang. (dna/dna)