Jokowi didampingi oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Sementara Nakao ditemani oleh dua orang jajaran ADB lainnya. Pertemuan berlangsung sekitar 1 jam sejak pukul 11.30 WIB.
Nakao mengaku terkesan dengan pemerintah Indonesia yang mampu menjaga ekonomi tetap tumbuh tinggi di tengah ekonomi dunia yang masih lesu. Ditambah dengan adanya ketidakpastian yang membuat banyak negara justru ekonominya turun, bahkan sampai ke jurang krisis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam proyeksi ADB, ekonomi Indonesia bisa tumbuh 5,1% pada 2017 atau lebih tinggi dari estimasi pada tahun lalu yang sebesar 5%. Sementara inflasi akan bergerak pada level moderat, yakni sebesar 4%.
ADB memantau perkembangan Indonesia yang berubah cukup drastis. Di antaranya adalah melalui 14 paket kebijakan ekonomi yang diluncurkan sejak September 2015. Tujuannya untuk mendorong peningkatan investasi dan dorongan daya saing dan diversifikasi ekonomi.
Komitmen ADB dengan Indonesia periode 2016-2019 fokus pada peningkatan layanan infrastruktur, penguatan tata kelola ekonomi, serta peningkatan pendidikan dan keterampilan. Nakao pastikan komitmen ADB untuk alokasi pinjaman untuk pemerintah Indonesia sekitar US$ 2 miliar per tahun dalam jangka menengah.
Selain itu, operasi sektor swasta ADB akan berinvestasi di berbagai sektor seperti energi bersih dan terbarukan, agribisnis, rumah sakit, serta farmasi. (mkj/mca)