Selain RKAP 2018, Pramono menyebutkan, Presiden Joko Widodo juga membahas mengenai Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal Tahun 2018.
"Kenapa 2018 sudah dipersiapkan sejak awal karena memang Presiden Jokowi dan Wapres menginginkan ada perubahan, tidak terlalu mepet, waktu yang cukup dan supaya ada pertumbuhan ekonomi yang lebih berkualitas," kata Pramono di Komplek Istana, Jakarta, Rabu (1/2/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tahun 2017, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 5,1%. "Karena memang ini momentum, waktunya pemerintah untuk bisa tumbuh secara lebih baik, secara lebih berkualitas, menurunkan gini rasio atau ketimpangan," tambahnya.
Oleh karenanya, lanjut Pramono, orang nomor satu di Indonesia ini memberikan tugas kepada seluruh menteri kabinet kerja dan kepala lembaga untuk fokus pemerataan guna mengurangi ketimpangan.
"Walaupun gini rasio di dalam pemerintahan Pak Jokowi ini terus turun, tetapi Presiden belum puas dengan penurunan dari 0,41 menjadi 0,39. Beliau tetap menginginkan penurunan itu lebih tinggi supaya gapnya juga lebih rendah," tandasnya.
(mkj/mkj)