Inflasi Tinggi di Awal Tahun, Darmin: di Atas yang Diharapkan

Inflasi Tinggi di Awal Tahun, Darmin: di Atas yang Diharapkan

Hendra Kusuma - detikFinance
Rabu, 01 Feb 2017 18:57 WIB
Foto: Ari Saputra
Jakarta - Inflasi Januari 2017 telah dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), di mana hasilnya cukup tinggi yakni 0,97%. Salah satu penyebabnya adalah dari sektor administered price atau harga yang diatur pemerintah.

"Ya memang administered prices, terus terang memang ini dari administered prices, ya itu di atas yang diharapkan," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution di Komplek Istana, Jakarta, Rabu (1/2/2017).

Kendati demikian, Mantan Gubernur Bank Indonesia ini menekankan, pemerintah akan kembali mengatur kembali sektor administered price. Pasalnya, kenaikan tarif STNK, BPKB, dan lainnya menyumbang ke inflasi sebesar 0,23%. Ini tergabung dalam kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan yang mencapai 2,35%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi ya kita coba manage lah supaya masih bisa. Memang bedanya pangan dengan administered prices itu, kalau pangan itu harga cabai bisa naik tapi bisa turun lagi," tambahnya.

(Baca Juga: Kenaikan Tarif STNK Picu Inflasi Tinggi di Januari 2017)

Untuk menjaga inflasi di periode selanjutnya, Darmin mengaku akan lebih memperhitungkan, seperti adanya pergeseran pengguna listrik rumah tangga dari 900 va ke 1.300 va.

"Nanti tentu kalau sudah begini ya pasti kita hitung-hitungan dampaknya ke inflasi. Ya saya enggak mau bilang. Pokonya yang pasti kita perhitungkan," kata dia. (mkj/mkj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads