Jokowi Inginkan Seni dan Budaya Jadi Sumber Perekonomian RI

Jakarta - Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi) mengaku sempat berpikir, apakah Indonesia sebaiknya mengandalkan seni dan budaya sebagai penunjang ekonomi bagi masyarakatnya. Hal ini didasari dengan melimpahnya seni dan budaya yang ada di Indonesia, yang tak dimiliki oleh negara lain.

Menurutnya, hal ini bisa menjadi kekuatan tersendiri bagi Indonesia, di saat persaingan di sektor lain tampak sulit untuk dikejar.

"Saya kadang berpikir, kalau bersaing di industri IT, sulit kita untuk mengejar negara lain. Saya kadang berpikir, apakah kita tidak sebaiknya mengembangkan core bisnis kita di bidang seni budaya, yang nanti dikaitkan dengan ekonomi pariwisata," tutur Jokowi dalam sambutannya pada acara Forum Rektor Indonesia di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (2/2/2017).

"Saya lihat di negara lain, enggak ada yang punya tari-tarian seperti kita ini. Kalau ada paling satu. Di kita ada puluhan ribu. Ini kekuatan menurut saya. DNA kita ada di situ. Kalau dikaitkan dengan ekonomi pariwisata, mungkin ini akan jadi kekuatan besar. Ini jadi pemikiran bagi guru-guru besar di Indonesia," jelas Jokowi.

Untuk itu, Jokowi berharap para pegiat pendidikan harus berani melakukan lompatan-lompatan dalam dunia pendidikan. Sehingga lahir SDM-SDM yang memiliki etos kerja tinggi, kreatifitas dan inovasi tinggi, yang berani bersaing dan berkompetisi, seiring dengan pemerataan pembangunan ekonomi yang juga dilakukan pemerintah secara paralel.

"Inilah visi 150 tahun ke depan, SDM seperti apa yang harus kita persiapkan. Perguruan Tinggi, kita harapkan bisa memberikan sumbangan dan menggembleng Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia agar menjadi SDM yang berintegritas, yang punya kemauan baja, yang berani bersaing, berani berkompetisi dengan semangat gotong royong," tandasnya. (mkj/mkj)