Lewat Layanan Ini, BKPM Jaring Investasi Rp 121,7 Triliun

Lewat Layanan Ini, BKPM Jaring Investasi Rp 121,7 Triliun

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Jumat, 03 Feb 2017 19:42 WIB
Foto: Eduardo Simorangkir/detikcom
Batam - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat ada 82 proyek yang memanfaatkan fasilitas Layanan Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK) di 14 Kawasan Industri yang ditetapkan sepanjang 2016 lalu.

Adapun 82 proyek mencakup realisasi investasi sebesar Rp 121,7 triliun.

"Sudah ada 82 proyek dengan nilai total Rp 121,7 triliun yang sudah realisasi investasi melalui prosedur KLIK," kata Kepala BKPM, Thomas Lembong saat ditemui usai peluncuran Layanan KLIK di Batam, Jumat (3/2/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti diketahui, layanan KLIK diluncurkan sejak Februari 2016 lalu sebagai upaya menarik investor agar mau lebih gencar menanamkan modalnya berinvestasi di Indonesia. Lewat layanan ini, investor bisa langsung memulai pembangunan fisik pabrik meski belum mengantongi izin seperti Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) di Kawasan Industri yang sudah ditentukan.

Hingga saat ini, setidaknya ada 14 Kawasan Industri yang telah diberi fasilitas KLIK, sebelum akhirnya ditambah 5 lagi yang terbaru untuk wilayah Provinsi Kepulauan Riau, yang baru saja diluncurkan hari ini.

Thomas mengaku, pihaknya akan terus menambah perluasan wilayah implementasi fasilitas ini, sebagai upaya menggenjot lebih banyak investasi masuk ke daerah tersebut.

"Untuk tambahan (kawasan industri yang mendapatkan fasilitas KLIK), yang memanfaatkan peran ini nanti akan ada penambahan lagi. Tapi kami memang ingin terus mengembangkan ini. Setiap dua bulan kan harus ada kemajuan yang konkret. Sebagai wacana, kenapa hanya Kawasan Industri, kenapa tidak kawasan pariwisata kita beri fasilitas seperti ini atau mungkin kawasan komersial," tutur Thomas.

Dalam menunjang investasi, suatu negara memang memerlukan banyak penarik atau insentif, mengingat ada banyak negara lainnya yang juga melakukan hal yang sama, di saat ekonomi global masih tak menentu. Adanya perluasan implementasi fasilitas KLIK, diharapkan menjadi bagian pemerintah dalam memberikan kemudahan dalam berbisnis (ease of doing business).

"Jadi yang paling penting adalah konsistensi atau keberlanjutan. Jangan terlalu semangat, gencar, setelah itu lupa. Jadi keberlanjutan yang penting," tukasnya. (hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads