"Kredit perbankan tidak tumbuh seperti yang kita harapkan, year to date sampai Desember 2016 kredit tumbuh 7,87%," ungkap Muliaman di kantor Kemenkeu, Jakarta, Jumat (3/2/2017).
Dalam rinciannya, Muliaman menjelaskan bahwa berdasarkan mata uang, maka pertumbuhan kredit dengan denominasi rupiah mencapai 9,15%. Sedangkan untuk valuta asing sebesar 0,92%. Atas rincian tersebut, Muliaman masih melihat sisi positif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, dana pihak ketiga tumbuh 9,6%. Untuk rupiah pertumbuhannya 11,63%, sedangkan valas justru negatif 0,3%.
"Pertumbuhan dana pihak ketiga terjadi September-Oktober 2016, efek dari tax amnesty di mana banyak repatriasi yang masuk sementara diparkir di perbankan," pungkasnya. (mkj/hns)











































