Menteri Amran Minta Generasi Muda Tidak Diisi dengan Kepalsuan

Menteri Amran Minta Generasi Muda Tidak Diisi dengan Kepalsuan

Maikel Jefriando - detikFinance
Minggu, 05 Feb 2017 14:44 WIB
Menteri Amran Minta Generasi Muda Tidak Diisi dengan Kepalsuan
Foto: Yulida Medistiara
Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak semua elemen bangsa supaya tidak mengisi generasi muda atau mahasiswa Indonesia dengan kepalsuan dan kebohongan. Sebab, mereka merupakan harapan dan tumpuan bangsa yang akan melahirkan bibit - bibit pemimpin bangsa, bahkan dunia.

"Ini generasi muda harus kita isi, jangan kita isi dengan kepalsuan, tapi isi dengan realita, spirit, serta program yang baik dan dapat memajukan bangsa. Sebab, mereka adalah generasi kita, dan mereka harus dijaga," kata Amran usai memberikan pidatonya pada acara Jambore dan Silaturahmi Mahasiswa Indonesia yang digelar di Buperta Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu (4/2/2017).

Oleh karena itu, Amran Sulaiman berharap agar para mahasiswa Indonesia tidak terpengaruh dengan berita - berita yang tidak benar. "Kami bangga bersama mereka, semangatnya luar biasa. Mudah - mudahan mereka melahirkan pemimpin bangsa seperti Bung Karno," papar Amran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan peran mahasiswa Indonesia dalam mengoptimalisasi peningkatan produk pangan guna mencapai lumbung pangan dunia, menurut Amran Sulaiman, telah dilibatkan sejak awal sebanyak sekitar 8700 orang. "Bapak Presiden Joko Widodo telah memerintahkan kami sejak awal untuk melibatkan mahasiswa sebagai pendampingan para petani di lapangan. Jadi mereka sambil belajar melihat kondisi lapangan," ujar Amran.

Dihadapan gabungan mahasiswa se-Indonesia, Amran juga memaparkan hasil capaian selama dua tahun dalam memimpin Kementerian Pertanian. Selama 32 tahun terhitung mulai 1984 hingga 2015, pembangunan pertanian Indonesia masih mengandalkan impor untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri.

Menurut Amran, sepanjang tahun 2016 Indonesia mampu meningkatkan produksi pangan strategis sehingga volume impor turun bahkan tidak ada impor untuk padi, cabai dan bawang merah," paparnya.

Selama 2 tahun terakhir pemerintah telah melakukan penyempurnaan regulasi di bidang pertanian mencakup semua aspek. Di antaranya, merevisi Perpres 172/2014 tentang tender penyediaan benih dan pupuk menjadi penunjukkan langsung atau e-katalog sehingga turun tepat waktu menjelang masa tanam.

Selain itu kara Amran, refocusing anggaran 2015 hingga 2017 sebesar Rp 12,2 triliun dari perjalanan dinas, rapat, rehab gedung direvisi menjadi rehab irigasi, alat mesin pertanian, cetak sawah dan lainnya untuk petani.

Pemerintah juga melaksanakan berbagai program untuk meningkatkan produksi pertanian antara lain, perbaikan irigasi sebanyak 3,05 Juta ha mampu dikerjakan dalam waktu 1,5 tahun dari target 3 tahun," jelas Amran.

Penyediaan alsiantan sebanyak 180 ribu unit (naik 2.000 persen), asuransi pertanian 674.650 ha (naik 100 persen), dan pembangunan embung, long storage dan dam-parit mencapai 3.771 unit serta pengembangan benih unggul 2 juta ha. "Saat ini Kementan telah membangun lumbung pangan perbatasan, integrasi jagung-sawit 233 ribu ha, peningkatan indeks pertanaman, pengembangan lahan rawa lebak dan siwab yaitu sapi indukan wajib bunting," tuturnya.

Amran bercerita, awal menjabat mentri pertanian saya sudah menempatkan oranng-orang KPK,Kepolisian dan Kejaksaan di depan ruangan kerja saya. "Tujuannya adalah agar semua program-program kerja kementerian saya bisa dipantau oleh ke tiga institusi hukum tersebut,agar pemerintahan Jokowi-JK bersih dari segala bentuk KKN," kata Amran.

Pada kesempatan yang sama, para mahasiswa memberikan apresiasi kepada Menteri pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman terkait capaian kinerja yang berhasil membangun pertanian Indonesia ke arah yang lebih baik.

Yosep, mahasiswa dari Nusa Tengara Timur (NTT), mengatakan sektor pertanian saat ini sudah terlihat ada kemajuan dan keberhasilan pada berbagai program yang sudah di terapkan dan berjalan di lapangan. "Misalnya produksi beras yang sudah melimpah dan pembukaan lahan pertanian di berbagai daerah dan bayak lagi programnya yang nyata di masyarakat di bidang pertanian," kata Yosep.

Yosep juga mengatakan, Presiden Jokowi tidak salan memilih Amran, yang bisa mengerti kondisi pertanian di Indonesia. Amran karakternya lansung terjun ke lapangan melihat kondisi yang terjadi dibawah. Kami seluruh mahasiswa yang hadir dari seluruh Indonesia pada acara jambore ini, sangat mendukung kerja nyata menteri pertanian Amran sulaiman," katanya.

(mkj/mkj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads