Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution tampak agak kecewa. Ia mengakui pertumbuhan ekonomi yang tak sesuai harapan tersebut lantaran kurangnya dorongan dari belanja pemerintah.
"Kalau anda lihat, faktor apa yang negatif sebagai sumber dari pertumbuhan, itu karena konsumsi pemerintah. Tapi paling tidak sasaran dari penurunannya itu boleh dikatakan masih oke, sehingga pertumbuhan kita masih baik," ungkap Darmin saat ditemui di Kantor Pengelola Portal Indonesia National Single Window (INSW), Jakarta, Senin (6/2/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belanja pemerintah tidak optimal, bahkan terlihat kontraksi pada kuartal terakhir karena penerimaan yang realisasinya jauh dari target. Pemerintah pun kemudian mengambil keputusan untuk memangkas anggaran belanja.
"Sedikit di bawah tapi ya memang bagaimana pun kalau dilihat faktor apa yg mendorong ke arah itu memang penerimaan kita waktu itu memang tidak begitu baik. Makanya dilakukan pemotongan anggaran," tambahnya.
Meski demikian ekonomi masih bisa tumbuh 5,02% atau di atas rata-rata perekonomian global. Konsumsi Rumah Tangga yang selama ini juga jadi pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh di angka yang baik, yakni 5,01%. Sumber pertumbuhan lainnya adalah investasi swasta.
"Sebenarnya tahun 2016 konsumsi rumah tangganya masih di atas 5 persenan kok. 5,01% kalau tidak salah," tukas Darmin.
(mkj/mkj)











































