Belum Jelas Skema Pembiayaan LRT Jabodebek dan Palembang

Belum Jelas Skema Pembiayaan LRT Jabodebek dan Palembang

Hendra Kusuma - detikFinance
Senin, 06 Feb 2017 19:00 WIB
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Proyek Light Rail Transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek) dan Palembang sudah mulai berjalan. Namun skema pembiayaan proyek belum diputuskan.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan, skema pendanaan pembangunan proyek ini baru akan diputuskan seminggu lagi.

LRT Jabodebek dikerjakan oleh PT Adhi Karya Tbk, sementara LRT Palembang dikerjakan oleh PT Waskita Karya Tbk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hari ini dilakukan rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi), mengenai Perkembangan Pembangunan LRT di Jakarta dan Palembang belum ada keputusan.

"Kita diberikan waktu menyelesaikannya dalam 1 minggu, jadi belum bisa diputus," kata Rini di Komplek Istana, Jakarta, Senin (6/2/2017).

Pengerjaan proyek kereta ringan di kedua kota ini sejatinya menggunakan dana APBN. Proyek LRT di Jabodebek memakan dana Rp 23 triliun.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengatakan dalam waktu seminggu Jokowi meminta proses skema pembiayan diselesaikan.

LRT Jabodebek ini telah menunjuk Adhi Karya sebagai kontraktor. Dana yang dibutuhkan untuk mengerjakan proyek ini masih belum dapat dipenuhi.

"Tadi dibahas kapan selesainya, bagaimana membangunnya, bagaiaman skema pembiayaan dan kerjasamannya. Selesai itu Palembang saat Asian Games, yang Jakarta pada 2019. Tentang skema, masih dibahas, minggu ini sebelum dirapatkan dengan Presiden lagi," kata Budi.

Pemerintah telah menerbitkan Perpres Nomor 65 Tahun 2016 tentang perubahan atas Perpres Nomor 98 Tahun 2015 Tentang Percepatan Penyelenggara Kereta Api Ringan/Light Rail Transit Terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi.

Adapun pada pembangunan LRT setidaknya modal yang harus dipegang Adhi Karya adalah Rp 7 triliun. Namun, hingga saat ini masih belum dipenuhi oleh pemerintah melalui APBN.

"Ini yang mau dirapatkan lagi," tukasnya. (wdl/wdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads