Menteri Keuangan Sri Mulyani membandingkan defisit APBN 2016 dengan proyeksi defisit 2017. Menurutnya, terjadinya kontraksi pada pertumbuhan ekonomi tahun lalu dengan dipangkasnya belanja pemerintah, ekonomi masih bisa tumbuh positif.
"Tahun 2017 APBN memiliki rencana defisit 2,41%. Jadi secara agregat kita berikan daya dorong kepada ekonomi. Kalau mau lihat pegalaman di semester II-2016, meskipun APBN mengalami pemotongan, namun secara overall keseluruhan pertumbuhan ekonomi masih positif," kata Sri Mulyani di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Senin (6/2/2017) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini artinya pemerintah untuk melakukan pemotongan secara selektif. Kita tentu berharap momentum akan terus terjaga untuk tahun berikutnya untuk belanja yang makin efektif," tutur Sri Mulyani. (ang/ang)