Saat ini, proyek tersebut menghadapi kendala pembiayaan. Meski sudah berjalan, pemerintah sebagai pemberi proyek belum memutuskan skema pembiayaannya. Untuk LRT Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek), saat ini proyeknya sudah dijalankan dan ditalangi oleh PT Adhi Karya Tbk. Nilai proyeknya Rp 23 triliun. Pemerintah menyatakan, APBN tidak sanggup untuk menanggung proyek tersebut.
Baca juga: https://finance.detik.com/ekonomi-bisnis/3415206/apbn-tidak-sanggupi-pembiayaan-lrt-jabodebek
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pembangunannya sedang berjalan, saya pun beberapa kali meninjaunya," ujar Jokowi, seperti dikutip detikFinance dari laman Facebook Presiden Joko Widodo, Selasa (7/2/2017).
Berikut petikan pernyataan Jokowi tentang proyek LRT dalam laman Facebooknya:
Jika tak ada aral melintang, akhir tahun depan, Indonesia akan punya alat transportasi jenis baru: kereta ringan Light Rail Transit (LRT) di kota Jakarta dan Palembang. Pembangunannya sedang berjalan, saya pun beberapa kali meninjaunya.
Hari ini pula, untuk kesekian kalinya saya memimpin rapat tentang itu. Saya ingin memastikan bahwa LRT di Jakarta dan Palembang selesai tepat waktu, yaitu tahun 2018, saat kita menjadi tuan rumah Asian Games. Apa yang menjadi hambatan di lapangan? Apakah terkait dengan pembebasan lahan, pembiayaan, tata ruang, atau infrastruktur pendukung? Bila ada, segera dicarikan jalan keluarnya.
Bila pembangunan LRT di Jakarta dan Palembang ini sukses, kita sudah tahu bagaimana bentuk sinergi pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Kerja sama tersebut akan jadi model yang diterapkan di kota-kota lainnya di masa mendatang. (hns/wdl)











































