APBN Belum Siap Beri Dana, Proyek LRT Jabodebek Jalan Terus

APBN Belum Siap Beri Dana, Proyek LRT Jabodebek Jalan Terus

Danang Sugianto - detikFinance
Rabu, 08 Feb 2017 13:57 WIB
APBN Belum Siap Beri Dana, Proyek LRT Jabodebek Jalan Terus
Foto: Danang Sugianto/detikFinance
Bekasi - Pemerintah menyatakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) saat ini belum bisa mendanai proyek pembangunan kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) di Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek).

Namun arahan Presiden Joko Widodo ini tetap proyek tersebut berjalan sesuai target. Untuk saat ini pembangunan dalam masa tahap pertama, yang meliputi lintas layanan Cibubur-Cawang, Bekasi Timur-Cawang, Cawang-Dukuh Atas.

Dana yang dibutuhkan untuk pembangunan tahap pertama ini diperkirakan mencapai Rp 7 triliun yang akan ditalangi terlebih dahulu oleh PT Adhi Karya Tbk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pantauan detikFinance di lokasi pembagunan LRT di titik Jatibening hari ini masih terus berjalan. Para pekerja terlihat masih sibuk menggarap pembangunan tiang-tiang penghubung LRT.

APBN Belum Siap Beri Dana, Proyek LRT Jabodebek Jalan TerusFoto: Danang Sugianto/detikFinance

"Ini sedang pemasangan pier head. Kita kerja jalan terus," kata Dahili Setiabudi, Supervisor proyek LRT bagian KM 64 Cikampek kepada detikFinance, Rabu (8/2/2017).

Dahili mengaku, hingga saat ini belum ada instruksi apapun dari Adhi Karya atas permasalahan pembiayaan proyek tersebut. Pengadaan barang hingga pembayaran pekerja proyek masih lancar.

"Saya juga kaget tahu dari berita kemarin, tapi enggak ada arahan berhenti dulu. Malah disuruh terus semangat kerjanya," imbuhnya.

Menurutnya satu-satunya kendala dalam pembangunan proyek LRT hanya karena kondisi cuaca dengan intensitas hujan yang tinggi. Selebihnya tidak ada kendala yang berarti.

APBN Belum Siap Beri Dana, Proyek LRT Jabodebek Jalan TerusFoto: Danang Sugianto/detikFinance

"Pengadaan lancar, sosialisasi masyarakat lancar, hubungan dengan Jasa Marga juga lancar. Cuma hujan saja, karena kalau hujan bahaya buat pekerja dan susah ngebornya," tukasnya.

Sebelumnya pemerintah mengatakan bahwa APBN saat ini masih belum bisa mendanai proyek LRT yang nilainya mencapai Rp 23 triliun. PT Adhi Karya Tbk selaku kontraktor akhirnya menalangi terlebih dahulu proyek tersebut.

Padahal dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 65 Tahun 2016 tentang LRT Jabodebek disebutkan bahwa proyek ini akan dibiayai oleh APBN.

Pembangunan LRT yang ditargetkan rampung pada 2018 itu dibagi menjadi dua tahap dengan masing-masing tahapan terdiri dari tiga lintas pelayanan, yakni tahap pertama meliputi lintas layanan Cibubur-Cawang, Bekasi Timur-Cawang, Cawang-Dukuh Atas. Sementara tahap kedua lintas layanan Cibubur-Bogor, Dukuh Atas-Palmerah Senayan dan Palmerah-Grogol.

Masuk Tahap Pemasangan Girder

Dahili Setiabudi mengatakan, pihaknya sudah merampungkan pemasangan pier head. Dahili sendiri mendapatkan jatah untuk mengawasi pembangunan 45 tiang penghubung LRT di wilayah Jati Bening.

"Kita sudah rampung pasang pier head, tinggal dicor. Untuk Bekasi-Cawang memang belum semuanya. Tapi hampir rampung pemasangan piear head semuanya," terangnya.

Dahili menjelaskan, untuk pier head-nya sendiri didatangkan dari pabrik beton pracetak di Cibubur melaui anak usaha Adhi Karya yakni PT Adhi Persada Beton.

"Setiap pengiriman biasanya 2 pier head, karena berat dan jaraknya jauh pengiriman bisa sehari. Tapi terus berjalan," imbuhnya.

Setelah selesai pemasangan pier head, kata Dahili selanjutnya akan dilakukan pemasangan balok penghubung antar tiang atau girder. Setiap penghubung antar 2 tiang akan dipasang dua buah girder.

Direncanakan perharinya akan dipasang 2 buah girder. Sehingga diperkirakan pemasangan girder untuk wilayah yang diawasi oleh Dahili akan selesai dalam 45 hari.

"Setelah itu tinggal pasang rel. Tapi saya belum tahu, belum ada arahan untuk itu. Kita diarahkan sampai pemasangan penghubung itu," tukasnya. (ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads