Melihat dari Dekat Proyek Busway Layang Ciledug-Tendean

Melihat dari Dekat Proyek Busway Layang Ciledug-Tendean

Fadhly F Rachman - detikFinance
Jumat, 10 Feb 2017 14:37 WIB
Melihat dari Dekat Proyek Busway Layang Ciledug-Tendean
Foto: Fadhly F Rachman-detikFinance
Jakarta - Jalan layang (elevated) Trans Jakarta rute Cileduk-Tendean sudah hampir rampung sepenuhnya. Jalan yang diperkirakan bakal bisa beroperasi akhir Febuari ini, memiliki setidaknya 9 tempat pemberhentian atau halte. Proyek jalan layang tersebut dikerjakan oleh 8 kontraktor yang tersebar di 8 titik berbeda.

detikFinance memantau langsung dari dekat proyek jalur khusus yang membentang dengan total panjang mencapai 9,3 kilometer (km). Diawali dari halte yang berada di Jalan Raya Ciledug, tepatnya di dekat Universitas Budiluhur. Di lokasi pertama ini, bangunan halte dikerjakan oleh PT Waskita Karya sudah rampung sepenuhnya, namun kondisi di dalam bangunan masih cukup berantakan.
Titik Awal Proyek Jalan Layang Khusus Trans Jakarta di Depan Universitas Budi LuurTitik Awal Proyek Jalan Layang Khusus Trans Jakarta di Depan Universitas Budi Luur Foto: Fadhly F Rachman-detikFinance

Nampak beberapa peralatan pekerja masih tergeletak di dalam ruangan. Bahkan, di bagian tembok luar, bangunan yang masih baru ini banyak dipenuhi oleh coretan-coretan. Sebagai titik awal, halte ini berlokasi sejajar dengan jalan raya.
Suasana di dalam Halte BuswaySuasana di dalam Halte Busway Foto: Fadhly F Rachman-detikFinance

Berjalan terus ke arah Kebayoran Baru, akan dijumpai halte ke dua, yakni Halte JORR W2. Halte ini, berdiri di bagian jalan melayang sehingga dibutuhkan tangga untuk menuju lokasi halte ini. Di lihat dari jalan raya, halte melayang ini juga sudah selesai dikerjakan, namun sayangya, tangga untuk naik ke atas jalan melayang atau halte tersebut masih belum dibuka.
Jembatan Layang Non Tol khusus Trans JakartaJembatan Layang Non Tol khusus Trans Jakarta Foto: Fadhly F Rachman-detikFinance

Lanjut ke pemberhentian selanjutnya, ke Halte Swadarma yang dikerjakan oleh PT Istaka Karya CO bersama dengan PT Agra Budi. Tangga untuk naik ke atas juga belum selesai di kerjakan. Ada bagian yang masih terpotong antara tangga menuju halte. Demikian juga dengan Halte Cipulir, di sana anak tangga masih belum selesai dikerjakan.

"Tangganya belum jadi, masih dikerjakan," ungkap salah seorang pekerja saat ditemui di lokasi proyek, Jumat (10/2/2017).
Tangga di Halte Swadarma belum rampungTangga di Halte Swadarma belum rampung Foto: Fadhly F Rachman-detikFinance

Kemudian ke halte selanjutnya, yakni Seskoal. Berbeda dengan halte-halte sebelumnya, proyek yang dikerjakan oleh PT Wijaya Karya ini sudah rampung 100%. detikFinance kemudian mencoba untuk menaiki tangga menuju halte. Sudah cukup rapi memang, hanya saja lebar tangga di halte ini terbilang sempit. Maksimal hanya bisa digunakan untuk dua orang sekaligus, tapi itu pun pasti berdesakan.
Halte Seskoal Sudah Rampung 100%Halte Seskoal Sudah Rampung 100% Foto: Fadhly F Rachman-detikFinance

Pemberhentian selanjutnya ialah Halte Carrefour. Di sini, lebar untuk menaiki tangga sudah cukup memadai. Masyarakat yang ingin naik melalui halte ini tidak akan terlalu lama untuk mencapai halte dari bawah ke atas. Karena memang tidak terlalu tinggi posisinya dari jalan raya. Kondisi bangunan halte sendiri sudah cukup bagus, tampak juga para pekerja masih sedikit memoles bahkan membersihkan lantai di halte ini.
Halte CarrefourHalte Carrefour Foto: Fadhly F Rachman-detikFinance

Melanjutkan perjalanan, tempat selanjutnya ialah Halte Kebayoran Lama. Kondisi di sini tidak jauh berbeda dengan halte sebelumnya, yakni Halte Carrefour. Hanya saja, halte tersebut masih belum dapat dimasuki oleh masyarakat karena masih ditutup oleh seng.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jalan lagi ke halte berikutnya yang berlokasi di Jalan Trunojoyo, tepatnya di dekat Markas Besar Polisi Republik Indonesia (Mabes Polri). Jika dibandingkan dengan halte-halte sepanjang jalur tersebut, halte ini yang paling tinggi. Untuk dapat sampai ke halte yang berada tepat di atas bangunan Pos Polisi ini, masyarkat harus menaiki tangga tiga kali.
Halte tertinggi di Proyek Jalan Layang Non Tol khusus Trans Jakarta Ciledug-TendeanHalte tertinggi di Proyek Jalan Layang Non Tol khusus Trans Jakarta Ciledug-Tendean Foto: Fadhly F Rachman-detikFinance

Lanjut ke Halte Tirtayasa yang juga berada di Jalan Trunojoyo, di pemberhentian ini sebetulnya cukup tinggi, hampir sama dengan halte sebelumnya. Bedanya, tangga dibuat dengan cukup nyaman digunakan, karena dibuat tidak terlalu curam dan tidak menggunakan anak tangga, jadi terkesan tidak terlalu tinggi. Bangunan haltenya sendiri juga sudah sepenuhnya rampung di sini.

Meninggalkan Halte Tirtayasa, perjalanan dilanjutkan ke Halte Rawa Barat. Di Halte Rawa Barat garapan PT Yasa Patrisia Perkasa ini, bangunan juga telah selesai dikerjakan. Pengunjung yang ingin naik dari halte ini juga akan cukup nyaman menaiki tangga dari bawah ke atas karena lebarnya jalur. Halte ini sendiri merupakan pemberhentian terakhir yang berdiri di jalan melayang tersebut.
Halte TirtayasaHalte Tirtayasa Foto: Fadhly F Rachman-detikFinance

Sementara, pemberhentian terakhir ialah Halte TransTv, yang berlokasi di Jalan Tendean. Halte ini sudah tidak berdiri di atas jalan melayang, melainkan berdiri di jalan raya. Bangunan halte berwarna abu-abu dengan polesan warna oranye ini juga telah rampung sepenuhnya.
Halte Trans JakartaHalte Trans Jakarta Foto: Fadhly F Rachman-detikFinance
(dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads