Halte tersebut merupakan salah satu tempat pemberhentian dari proyek jalur layang (elevated) Trans Jakarta Ciledug-Blok M-Tendean, yang dikerjakan oleh PT Hutama Karya Tbk. Di lokasi ini, jalan layang yang dibangun, saling silang dengan lintasan MRT yang juga tengah dalam tahap pembangunan.
detikFinance sendiri mencoba untuk menjajal tingginya halte yang berdiri tepat di atas pos polisi itu. Berawal dari menaiki tangga pertama, di tahap pertama ini saja ada sekitar 20 anak tangga yang harus dilewati, untuk sampai ke tahap selanjutnya.
Menaiki tangga menuju halte tertinggi di Proyek Busway Layang Ciledug-Tendean Foto: Fadhly F Rachman-detikFinance |
Di tangga pertama itu, detikFinance atau bahkan masyarakat yang mencoba, bakal seperti merasakan naik ke Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang biasa ditemui di jalan-jalan raya besar.
Menaiki tangga menuju halte tertinggi di Proyek Busway Layang Ciledug-Tendean Foto: Fadhly F Rachman-detikFinance |
Kemudian lanjut ke tangga kedua, dengan jumlah anak tangga yang sama dengan sebelumnya, namun di tangga kedua ini perasaan takut akan ketinggian bakal mulai terasa. Derit suara anak tangga yang terbuat dari besi yang tak terlalu tebal itu bakal menambah perasaan tak nyaman.
Menaiki tangga menuju halte tertinggi di Proyek Busway Layang Ciledug-Tendean Foto: Fadhly F Rachman-detikFinance |
Selanjutnya, menaiki tangga ketiga. Di tangga terakhir ini, pemandangan akan disuguhi ketinggian yang tak biasa untuk sekadar menaiki tangga menuju halte. Kondisi jalan raya pun akan terlihat lebih kecil karena tingginya lokasi.
Menaiki tangga menuju halte tertinggi di Proyek Busway Layang Ciledug-Tendean Foto: Fadhly F Rachman-detikFinance |
Halte memiliki banyak anak tangga ini niscaya bakal membuat lutut bergetar, terlebih saat menuruni tangga sambil melihat jarak yang tinggi menuju jalan raya dengan posisi yang sedikit curam.
Menaiki tangga menuju halte tertinggi di Proyek Busway Layang Ciledug-Tendean Foto: Fadhly F Rachman-detikFinance |
Paling tidak, waktu yang ditempuh untuk menaiki tangga di halte itu sekitar 5-10 menit. Terbilang cukup lama untuk sekadar menaiki tangga menuju halte. Sayangnya, saat sudah mencapai posisi paling atas, walaupun telah sepenuhnya jadi, namun halte tersebut masih ditutup dan belum dapat dimasuki.
Menaiki tangga menuju halte tertinggi di Proyek Busway Layang Ciledug-Tendean Foto: Fadhly F Rachman-detikFinance |
Diketahui, pembangunan jalan layang sepanjang 9,3 kilometer tersebut menghabiskan dana Rp 2,5 Triliun. Pembangunan jalan tersebut dikerjakan oleh 8 kontraktor yang membangun di 8 titik berbeda.
Menaiki tangga menuju halte tertinggi di Proyek Busway Layang Ciledug-Tendean Foto: Fadhly F Rachman-detikFinance |
Dengan selesainya halte yang termasuk ke dalam Paket Taman Puring ini, diharapkan jalan layang non tol yang digunakan untuk TransJakarta dapat segera dibuka pada akhir Februari mendatang, bersamaan dengan rampungnya pengerjaan paket yang lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(dna/dna)












































Menaiki tangga menuju halte tertinggi di Proyek Busway Layang Ciledug-Tendean Foto: Fadhly F Rachman-detikFinance
Menaiki tangga menuju halte tertinggi di Proyek Busway Layang Ciledug-Tendean Foto: Fadhly F Rachman-detikFinance
Menaiki tangga menuju halte tertinggi di Proyek Busway Layang Ciledug-Tendean Foto: Fadhly F Rachman-detikFinance
Menaiki tangga menuju halte tertinggi di Proyek Busway Layang Ciledug-Tendean Foto: Fadhly F Rachman-detikFinance
Menaiki tangga menuju halte tertinggi di Proyek Busway Layang Ciledug-Tendean Foto: Fadhly F Rachman-detikFinance
Menaiki tangga menuju halte tertinggi di Proyek Busway Layang Ciledug-Tendean Foto: Fadhly F Rachman-detikFinance
Menaiki tangga menuju halte tertinggi di Proyek Busway Layang Ciledug-Tendean Foto: Fadhly F Rachman-detikFinance