Secara konstruksi, proyek ini dibagi dalam 4 bentang jalan layang, yakni Bentang Plaza Semanggi, Bentang Polda Metro Jaya, Bentang Hotel Sultan dan Bentang Wisma Mulia atau BRI.
Bentang pertama yang tersambung, adalah bentang yang di sisi Plaza Semanggi sepanjang 60 meter, melintas di atas Jalan Jenderal Sudirman.
Bentang Pertama di sisi Plaza Semanggi telah tersambung Foto: dok. WIKA |
Bila dilihat dari atas, proyek ini terdiri dari dua lintasan berbentuk setengah lingkaran yang bila digabungkan maka dua lintasan ini seolah-olah membentuk satu lingkaran penuh.
Foto: dok. WIKA |
Lintasan pertama memiliki panjang 796 m, menghubungkan Jalan Gatot Soebroto di sisi markas Polda Metro Jaya dengan Jalan Raya Jendral Sudirman arah Bundaran HI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lintasan kedua memiliki panjang 826 m, menghunungkan Jalan Gatot Soebroto di sisi Wisma Mulia dengan Jalan Raya Jendral Sudirman arah Bundaran Senayan.
Foto: dok. WIKA |
Dengan demikian, pengguna jalan dari arah cawang yang melintas Jalan Gatot Soebroto, memiliki alternatif untuk masuk ke Jalan Jendral Sudirman arah Bundaran Senayan, dari semula hanya melewati simpang susun di dekat Plaza Semanggi, juga bisa melewati simpang susun baru yang masuk dari sisi Wisma Mulia.
Dengan demikian, macet yang kerap terjadi bisa terurai. Proyek ini nilainya mencapai Rp 345,067 miliar. Jalan layang itu akan memiliki bentang melengkung terpanjang mencapai 80 meter melintas di atas jalan tol Dalam Kota dan menjadi jalan layang melengkung terpanjang pertama di Indonesia.
Foto: Agung Pambudhy |












































Bentang Pertama di sisi Plaza Semanggi telah tersambung Foto: dok. WIKA
Foto: dok. WIKA
Foto: dok. WIKA
Foto: Agung Pambudhy