Lahan Baru Bebas 60%, Tahap I Bandara Kertajati Bisa Tetap Jalan

Lahan Baru Bebas 60%, Tahap I Bandara Kertajati Bisa Tetap Jalan

Fadhly F Rachman - detikFinance
Senin, 13 Feb 2017 17:13 WIB
Foto: Fadhly F Rachman-detikFinance
Majalengka - Pengerjaan proyek Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka masih terus dikerjakan. Untuk sisi darat yang dikerjakan PT BIJB sudah mencapai 30,09%. Sementara untuk sisi udara diperkirakan sudah 80%.

Direktur Utama PT BIJB, Virda Dimas Ekaputra mengungkapkan, bandara yang memakan lahan sekitar 1.800 hektar itu belum semua dibebaskan. Baru sekitar 60% dari total, yakni mencapai 1.000 hektar.

Kendati belum sepenuhnya dibebaskan, namun Virda mengatakan, masalah lahan bukan kendala utama dalam pembangunan bandara di tahap pertama. Sebab, 1.000 hektar lahan tersebut dinilai sudah bisa menampung pembangunan tahap pertama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat ini, dari sisi kebutuhan lahan tahap 1 itu sudah terpenuhi, memang ada usulan beberapa titik yang kita geser, karena lahannya belum terbebaskan. Tetapi itu titik-titik masih bisa didiskusikan, hanya ada tiga titik yang kita minta untuk digeser," terang Virda di Majalengka, Jawa Barat, Senin (13/2/2017).

Ia menjelaskan, yang menjadi tantangan dalam pengerjaan sisi darat BIJB ialah, terkait masalah pembiayaan di tahun 2017 yang belum cair.

"Yang menjadi tantangan kami, dari sisi darat adalah masalah pembiayaan. Sampai saat ini, pembiayaan sisi darat ini masih dibiayai oleh pemegang saham, terutama oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat," kata dia.

"Alhamdulillah, tahun 2017 APBD murni kita sudah mendapatkan modal. Hanya untuk 2017, pembiayaan sebesar Rp 258 miliar itu belum masuk. Masih proses pencairan dari Pemerintah Provinsi (Jawa Barat)," tutup Virda.

Diketahui, bandara yang memiliki luas sekitar 1.800 hektar ini bakal memiliki 2 runway. Pengerjaan konstruksi tersebut dikerjakan dalam tiga paket, yang dikerjakan oleh tiga kontraktor untuk sisi daratnya.

Paket pertama meliputi pembangunan infrastruktur yang dikerjakan oleh PT Adhi Karya Tbk. Paket dua meliputi pembangunan gedung terminal penumpang yang dikerjakan oleh PT Wijaya Karya dan PT Pembangunan Perumahan dan Paket tiga meliputi pembangunan gedung operasional yang dikerjakan oleh PT Waskita Karya. (dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads