"Pertemuan ini tindak lanjut dari pertemuan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan pemerintah Polandia pada November tahun lalu," kata Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf, usai pertemuan di Hotel JW Marriott, Surabaya, Senin (13/2/2017).
Ia menerangkan, kedua pemerintah ini berkomitmen di bidang bisnis antara pengusaha dari Jawa Timur dengan Polandia. Dalam pertemuan dengan Dubes Polandia, Saifullah menyampaikan keinginannya agar transportasi produk ekspor dan impor dari Jatim ke Polandia, juga sebaliknya, tidak perlu transit di negara lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain menyampaikan keinginan direct transportation, Gus Ipul juga menyampaikan harapannya, apabila kapal dari Jawa Timur mengirim barang ke Polandia, dan saat balik ke Indonesia tidak dalam keadaan muatan kosong.
"Jika ini dilakukan, pada akhirnya akan mempengaruhi nilai ekspor dan impor," kata Gus Ipul.
Berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemprov Jatim, neraca perdagangan antara Jawa Timur dengan Polandia selama 2012-2016, rata-rata setiap tahunnya menunjukkan surplus bagi Jatim.
Untuk Januari-Oktober 2016, surplus mencapai angka tertinggi yakni US$ 22,93 juta. Pertumbuhan ekspor ke Polandia meningkat sekitar 29,28 persen. Rata-rata share terhadap total ekspor Jatim pada periode tersebut di atas 0,24 persen.
"Komoditas non migas dari Jawa Timur ke Polandia seperti alas kaki, bahan kimia organik, besi, baja, kayu, sabun, perabotan, penerangan rumah, lemak, minyak hewan atau nabati, dan produk kimia lainnya," terangnya.
Sementara nilai impor Jatim selama 2012-2016 mengalami fluktuatif.
"Tren pertumbuhan rata-rata sekitar 37,06 persen. Share total impor Jawa Timur rata-rata 0,14 persen," papar Gus Ipul.
Dia menambahkan, komoditas impor dari Polandia seperti, susu, telur, mentega, kulit mentah, perkakas, mesin, karet, enzim, besi, baja, kertas dan lainnya. Yang jelas, Keinginan Gus Ipul tentang transportasi langsung tanpa transit di negara lain diapresiasi Dubes Polandia.
Dubes Tadeusz mengatakan, Polandia memiliki pelabuhan terbesarnya yakni Pelabuhan Gdansk-pelabuhan strategis di Eropa Utara. Sedangkan Jawa Timur pintu masuk barang untuk Indonesia wilayah timur.
"Kita harapkan kerja sama Polandia dengan Jawa Timur ini dikonkretkan. Selama ini kerja sama selalu dilakukan di Jakarta, tidak berhubungan langsung dengan Jawa Timur, sehingga hasilnya kurang maksimal," ungkap Tadeusz. (roi/hns)