Uni Eropa Minati Dokter dan Perawat RI

Uni Eropa Minati Dokter dan Perawat RI

Muhammad Idris - detikFinance
Selasa, 14 Feb 2017 17:22 WIB
Foto: detikINET/Agus Tri Haryanto
Jakarta - Perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Patnership Agreement (IEU-CEPA) terus dimatangkan. Salah satu poin perundingan adalah soal tenaga kerja.

Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dakiri, mengungkapkan negara-negara Eropa membidik dokter dan perawat Indonesia untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan di sana.

"Cukup banyak, salah satu yang mereka minta dokter, tapi soal itu masih harus bicarakan dulu dengan (Kementerian) Kesehatan, pertemuan ini bukan pertemuan perundingan atau negosiasi, hanya audiensi biasa. Perundingannya nanti pasti akan melalui forum diskusi lanjutan Indonesia dan Uni Eropa," kata Hanif usai pertemuan dengan para duta besar UE di Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Selasa (14/2/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain dokter, sambung dia, negara-negara Uni Eropa juga mengalami kekurangan tenaga kesehatan lainnya, yakni perawat. Kemudian di sektor maritim, juga masih sangat terbuka peluang kerja pelaut di sana.

"Apa problem di sana? perawat. Kemudian sektor maritim, sangat terbuka. Memang ini keterbukaan pasar (tenaga kerja) Eropa dan Indonesia yang mau akan dikonkretkan di perundingan CEPA ini," ungkap Hanif.

Kendati demikian, pihaknya belum secara spefisik merundingkan sektor tenaga kerja. Selain menyampaikan kebutuhan tenaga kerja di Eropa untuk pekerja Indonesia, sebaliknya Uni Eropa mengusulkan tenaga kerja mereka yang ada di Indonesia memiliki izin durasi kerja lebih dari setahun.

"Mengenai soal penggunaan tenaga kerja asing, mereka ingin ada kemudahan-kemudahan dalam pengurusan izin tenaga kerja asing, yang menyangkut durasinya, dalam aturan kita kan setahun saja, mereka minta durasinya jadi 2 tahun, atau agar sekalian panjang 5 tahun atau berapa, itu akan jadi catatan kita," ucap Hanif.

"Kalau soal peluang pasti ada, cuma bagaimana memanfaatkan peluang, itu yang akan didiskusikan dulu antara pihak Indonesia dan Uni Eropa terkait CEPA, tapi hari ini memang kita enggak diskusi mendalam soal itu, kita hanya concern saja soal Indonesia dan teman-teman duta besar juga sampaikan concern mereka baik soal tenaga kerja asing," pungkasnya. (idr/hns)

Hide Ads