Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Peluasan Kesempatan Kerja Kemenaker, Heri Sudarmanto, mengatakan pihaknya berencana mengambil alih jika tetap dibiarkan menganggur.
"Balai ini kan sudah di Pemda, Pemda ini permasalahannya uang atau biaya pelatihan di daerah terbatas, sehingga yang terjadi di lapangan kurang optimal. Maka tahun ini pemerintah dalam rangka pelatihan-pelatihan ini meminta dan men-drive, kalau enggak mampu ngomong, akan kita ambil alih," kata Heri di kantornya, Jakarta, Selasa (14/2/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dulu kan zaman otonomi daerah. Dalam perjalanannya, kemudian daerah-daerah ini berpikir, pelatihan tenaga kerja sudah melekat ke perusahaan, ya sudahlah dibiarkan saja," ujar Heri.
Selain itu, BPL yang tidur tersebut terjadi karena banyak fasilitas pelatihannya yang kadaluarsa. Sehingga tak bisa digunakan untuk kebutuhan pelatihan saat sekarang.
"Contoh di Kupang melompong, ada gedungnya, tapi kosong. Pelatihannya enggak ada, yang ada tv-tv tabung, sekarang zamannya sudah bukan tv tabung, tapi tv flat, sepeda motor sudah uzur tahun 1969 buat montir, nah ini enggak masuk akal. Harus di-drive agar sesuai dengan kondisi dan kebutuhan saat ini, di pasar kerja saat ini," pungkas Heri. (idr/hns)











































