"Merencanakan di atas Rp 50 triliun. Tapi melihat banyaknya masukan-masukan kita lihat berapa yang disetujui," ungkap Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (16/2/2017).
Budi mengatakan, anggaran yang diusulkan tersebut bakal digunakan untuk melanjutkan berbagai program di tahun ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Pada dasarnya sebagai kelanjutan 2017, memastikan konektivitas terjadi di daerah sampai daerah terpencil, dan kedua bagaimana transportasi perkotaan ini menjadi suatu bentuk transportasi menyelesaikan persoalan dengan teknologi yang lebih tinggi dengan MRT dan LRT," kata dia.
Lebih lanjut ia mengatakan, dari jumlah tersebut terdapat dua sektor yang bakal memakan anggaran paling besar. Namun demikian ia belum dapat memperkirakan berapa jumlah pastinya.
"(Sektor paling besar) Kereta api dan laut," kata dia.
![]() |
Dengan usulan anggaran Rp 50 triliun tersebut, Budi menuturkan, lebih tinggi dibandingkan pagu di 2016 sebesar Rp 43,15 triliun, dan di 2017 sebesar Rp 45,98 triliun.
"Hal lain yang kita ingatkan bahwasanya uang untuk program keterserapan itu akan lebih baik. Kita selalu membaik, sebelum serapan mendekati 90%, kemudian tahun ini kita harapakan di atas 90% dan 2018 kalau program nyata maka itu di atas 95%," kata dia. (wdl/wdl)