Pantauan detikcom di Pelabuhan Nusantara Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu (18/2/2017), pukul 10.20 WITA, Budi naik Kapal Patroli KPLP (Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai) menuju Pelabuhan Kendari Newport, Pulau Bungkutoko, Abeli, Kendari, Sulawesi Tenggara.
Dalam perjalan Budi sempat bertanya pada awak kapal mengenai kedangkalan teluk yang terjadi di Pelabuhan Nusantara. Sambil memegang peta, ia meminta awak kapal memberitahu letak pendangkalan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Salah seorang awak kapal memberitahu Budi sambil menunjuk titik pendangkalan. Ia juga mengatakan alasan Pelabuhan Nusantara tidak dapat digunakan karena untuk manuver Kapal sulit.
Kapal yang ditumpangi Budi, didampingi beberapa kapal lainnya, beserta perahu Basarnas. Sebelum meninjau proyek pelabuhan, Budi sempat bertemu Gubernur Sulawesi Tenggara, Nur Alam, Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, Saleh Lasata, dan Kapolda Sulawesi Tenggara, Brigjen Andap Budhi Revianto.
Budi Karya mengatakan, pembangunan Kendari Newport untuk menggantikan Pelabuhan Nusantara Kendari.
"Ada satu rencana besar dari Kendari Newport yang akan dibangun oleh Pelindo, saya harapkan ini bisa dimulai dalam waktu dekat, dan kita harapkan 2018 sudah bisa digunakan," ucap Budi, di Pelabuhan Kendari Newport.
![]() |
Menurut Budi, kegiatan pelabuhan harus beralih ke Kendari Newport karena tak semua kapal bisa masuk ke beberapa pelabuhan yang ada di Teluk Kendari.
Salah satu masalahnya karena terjadi pendangkalan.
"Karena ada 2 kendala. Pertama adalah dangkal, yang kedua adalah ada jembatan. Padahal efisiensi pelabuhan bisa dicapai apabila kapal besar itu dapat berlabuh," tuturnya. (hns/hns)