Menjajal Trans Papua Ruas Manokwari-Batas Provinsi, Serasa Off-Road

Menjajal Trans Papua Ruas Manokwari-Batas Provinsi, Serasa Off-Road

Hendra Kusuma - detikFinance
Senin, 20 Feb 2017 17:53 WIB
Foto: Hendra Kusuma
Manokwari - Selama 3 hari belakangan ini Kantor Balai Pelaksana Jalan Provinsi Papua Barat telah melakukan peninjauan langsung jalan Trans Papua di Provinsi Papua Barat.

Trans Papua yang sepanjang 4.330,07 km. Jalan ini akan menghubungkan Sorong di Provinsi Papua Barat hingga Merauke di ujung Indonesia bagian Timur.

Peninjauan di lakukan khusus jalan Trans Papua yang berada di Provinsi Papua Barat, terdapat dua ruas yang total panjangnya 1.070,62 km, dipastikan akan tersambung pada tahun 2017.
Off Road di Trans PapuaOff Road di Trans Papua Foto: Hendra Kusuma

Peninjauan kali ini dilakukan pada ruas Manokwari-Wasior-Batas Provinsi Papua, yang merupakan lanjutan dari peninjauan pertama pada Segmen I dengan ruas Sorong-Manokwari yang selesai di titik nol km Pelabuhan Manokwari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada peninjauan segmen II Trans Papua di Provinsi Papua Barat ini layaknya bermain off road. Sebab, ruas dengan panjang 475,81 km ini didominasi oleh tanah/japat dan tidak jarang juga urugan pilihan (urpil), yang sudah diaspal pun hanya dari kota sampai batas perkampungan di Ransiki sebelum masuk pegunungan botak atau sepanjang 147,99 km.
Off Road di Trans PapuaOff Road di Trans Papua Foto: Hendra Kusuma

Pada titik 160 km, atau tepat di Gunung Botak, jalanan rusak dengan permukaan yang tidak teratur. Hal itu juga dikarenakan, gunung yang sering longsor dan membuat permukaan jalan mudah retak dan rusak.

Sekitar 20 km dari gunung botak, jalan sudah didominasi oleh tanah liat, di mana pada titik ini jalur mendaki terasa berat karena tanah dalam keadaan basah dan licin.



Kondisi makin berat setelah sampai di pertigaan antara Mameh dan Bintuni, peninjauan seperti rasa off road pun semakin menjadi-jadi. Sebab, penampakan sepanjang jalan hanya tanah dan alang-alang yang menjadi bahu jalan. Kanan dan kiri jalan ini adalah hutan yang sesekali hewan seperti rusa dan burung rangkong melihatkan dirinya.
Off Road di Trans PapuaOff Road di Trans Papua Foto: Hendra Kusuma

Perjalanan menuju Mameh ini menjadi jalan yang menuju Wasior dan Perbatasan Provinsi Papua. Dari pertigaan, sekitar 80 km jarak menuju Mameh.

"Jalannya memang seperti ini, hanya tanah, jadi seperti off road," kata Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional 17 Papua Barat Ditjen Bina Marga Yohanis Tulak disela-sela peninjauan jalan Trans Papua, Manokwari, Senin (20/2/2017).

Sepanjang 80 km menuju Mameh, merupakan jalan dengan lapisan tanah yang tidak jarang menjadi kubangan air, dengan kondisi tersebut, bahkan jembatan yang menjadi penghubung jalan banyak yang hanya dibuat dengan kayu-kayu.

"Karena kita membuka dulu, karena belum ada yang melintas juga kan," jelasnya.
Off Road di Trans PapuaOff Road di Trans Papua Foto: Hendra Kusuma

Titik berat jalan menuju Mameh, berada pada 26 km pertama dari pertigaan. Di mana, jalan dengan ketinggian yang begitu curam membuat salah satu mobil rombongan tidak kuat untuk menerusi perjalanan.

Kendaraan yang bisa melewati jalur ini pun, hanya mobil-mobil 4WD yang telah direnovasi, khususnya ban yang digunakan sudah tidak lagi standar bawaan diler, orang di sini biasa menyebutnya 'ban cakar'.
Off Road di Trans PapuaOff Road di Trans Papua Foto: Hendra Kusuma

Perjalanan yang kurang lebih 10 jam ini pun berakhir di titik km 270. Sebab, pada titik ini masih terdapat hutan sepanjang 11,86 km yang belum dibebaskan. Jika sudah bebas, maka jalan Trans Papua di segmen II ini sudah nyambung 100% hingga ke Wasior dan batas Provinsi Papua.

"Sesungguhnya dalam penyelesaian segmen II ini seharusnya berakhirnya di Batas Provinsi karena di depan terpisah sekitar 12 km, mudah-mudahan ke depan perjalan bisa tuntas sampai batas provinsi, malam ini kita kembali ke manokwari," ungkapnya. (dna/dna)

Hide Ads