Pendampingan ini bertujuan untuk membantu UKM bisa berkembang hingga berorientasi ekspor, salah satunya membantu UKM di bawah HIPMI. Ketua Umum BPP Hipmi Bahlil Lahadalia menyebut awalnya terjadi MoU dengan CEO Programma Uitzending Managers (PUM), Johan Van Den Gronden pada Desember 2016 lalu di Den Hag, Belanda. Tujuannya untuk mengedukasi anggota UKM HIPMI.
"PUM ini kita kerja sama dengan UKM untuk mendapatkan edukasi terhadap pengusaha UKM di 22 provinsi. Nah penandatanganan MoU nya di Belanda, Den Hag, kita sudah laksanakan di 7 provinsi. Harapan kita dari hasil edukasi mereka ini produk kita bisa ekspor ke bebera negara, misalnya Eropa," ujar Bahlil, di kantornya, Jakarta Selatan, Senin, (20/2/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua bidang Internasional dan Pariwisata Hipmi, Bagas Adhadirga, mengatakan awalnya PUM tertarik dengan anggota HIPMI karena memiliki anggota pengusaha muda di bawah usia 40 tahun. Pelatihan ini telah terjadi di 7 provinsi sehingga di harapkan bisa mendapatkan pengetahuan untuk ekspor.
"Karena HIPMI itu UKM dan anak muda di bawah 40 tahun, concern PUM mereka mau meminimalisir kegagalan UKM pada tahun-tahun pertama," ujarnya.
Ia mengatakan, dalam 2 tahun usaha entrepreneur itu rawan gagal sehingga PUM ingin memberikan edukasi dan pendampingan untuk mengatur strategi pengelolaan uang, promosi, dan perluas pasar. Anggota ekspert dari PUM terdiri dari 35.00 ahli yang siap dipanggil untuk memberikan edukasi kepada UKM.
"Mereka pengalamannya CEO dari 3.500 perusahaan Belanda maka mereka ngasih saran dengan pendampingan selama kurang lebih 2-3 minggu. Si ekspert PUM akan ngecek kondisi perusahan dan akan diberikan saran untuk menjadi lebih baik entah itu ekspor dan lebih baik," ujarnya.
Ia mengatakan dalam MoU itu terdapat 20 proyek kerja sama selama 2 tahun untuk mendampingi UKM HIPMI. PUM akan memberikan pendampingan manajemen perusahaan dan lainnya.
Dalam kurun 2 bulan ini telah dilaksanakan pendampingan di 4 provinsi yaitu Jatim, Jateng, Yogyakarta, dan DKI Jakarta.
"Targetnya 34 provinsi, tapi kita mau sebar ke 20 provinsi sesuai MoU, kalau antusiasmenya tinggi kita minta perpanjang," ujarnya.
Pendampingan dari PUM ini gratis, Hipmi akan membantu akomodasi pelatih PUM terkait tempat tinggal dan makannya.
"Biaya mereka dicover lokal cost seperti makan dan tempat tinggal apabila mau pindah dari provinsi satu ke yang lain, sedangkan mereka tiketnya," ujarnya. (hns/hns)











































