Jokowi: Siapa Pemain Jalur Distribusi Pangan?

Jokowi: Siapa Pemain Jalur Distribusi Pangan?

Bagus Prihantoro Nugroho - detikFinance
Selasa, 21 Feb 2017 13:35 WIB
Foto: Bagus Prihantoro Nugroho
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak menutup mata atas persoalan harga pangan di Indonesia yang seringkali bergejolak. Jokowi pun sadar bahwa ada pihak-pihak yang bermain pada rantai distribusi pangan.

Hal ini diungkapkan Jokowi saat Pembukaan Rapat Kerja Kementerian Perdagangan 2017 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (21/2/2017)

"Lihat betul masalah distribusi. Distribusi kita ini, terutama untuk bahan pokok, banyak yang tidak benar. Mata rantai distribusi kita banyak yang tidak benar. Ini betulkan," tegas Jokowi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Persoalan ini sudah coba dibenahi dalam dua tahun terakhir. Akan tetapi Jokowi melihat belum banyak hasil yang diperoleh.

"Sudah dua tahun lebih kita membetulkan ini, tapi belum banyak hasil yang kita diperoleh. Banyak yang tidak benar di sisi ini kita. Di harga petani misalnya, Rp 5.000, di harga jual bisa Rp 15.000. Tidak benar ini. Sudah saya pastikan seperti itu. Ini yang mulai dilihat detail," paparnya.

"Di Kemendag harus mengerti, siapa pemain pada jalur distribusi. Mata rantainya berapa rantai. Satu ya Ok. Dua ya Ok. Kalau sudah mulai 4 atau 5, 6, 7, biayanya habis di sini. Yang membayar nanti siapa, ya rakyat," ungkap Jokowi.

Mengatasi persoalan tersebut, Jokowi meminta agar para pegawai Kemendag terjun langsung ke lapangan.

"Pada situasi seperti ini, Bapak/Ibu harus hadir. Bukan hanya rutinitas di kantor. Cek, kontrol di lapangan dan tampilkan. Dulu kita ingat, setiap malam ada harga cabai di Pasar Kliwon, Pasar Legi, Pasar Gede. Kenapa itu tidak setiap sore kita tampilkan di televisi, radio, media sosial," terangnya.

Informasi tersebut tidak hanya untuk konsumen, namun juga petani. Sehingga menjadi transparan dan menimbulkan saling percaya bagi seluruh masyarakat Indonesia. "Ini penting keterbukaan seperti itu. Gampang sekali informasi seperti ini dibuat aplikasinya," tukasnya. (mkj/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads