Luhut Minta Garuda Jajaki Penerbangan ke 2 Bandara di Toraja

Luhut Minta Garuda Jajaki Penerbangan ke 2 Bandara di Toraja

Hendra Kusuma - detikFinance
Selasa, 21 Feb 2017 13:47 WIB
Foto: Hendra Kusuma-detikFinance
Jakarta - Pemerintah terus memaksimalkan potensi alam Indonesia sebagai destinasi pariwisata unggulan. Oleh karena itu, berbagai sektor penunjang seperti infrastruktur dan moda transportasinya terus dikambangkan untuk menjangkau seluruh potensi tersebut.

Seperti di Toraja, Sulawesi Selatan, Garuda Indonesia diminta bisa melayani penerbangan ke dua bandara yang dekat dengan Toraja, yaitu Bandara Palopo dan Potingku.

"Pak Menko menyampaikan untuk potensi pengembangan Toraja. Jadi ada dua airport, airport Palopo dan Pontingku (Toraja) diminta dijajaki dengan pesawat milik Garuda sudah itu saja," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia, Arif Wibowo, usia bertemu Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Panjaitan di Kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Selasa (21/2/2017). .

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arif menyebutkan, potensi pesawat Garuda Indonesia yang bisa memfasilitasi penerbangan ke dua bandara yang berada di Toraja sampai saat ini adalah janis ATR 72.

"Kalau ATR 72 masih restriktif untuk ke Palopo maupun yang ke Pontingku tapi beliau sampaikan Toraja ini kan akan dijadikan destinasi wisata unggulan jadi akan dinaikkan kemampuan kapabilitas dari airport kalau sudah siap kita bisa consider masuk ke sana," tambahnya.

Hanya saja, lanjut Arif, untuk bisa melayani penerbangan tersebut perlu pengembangan fasilitas di Bandara Palopo dan Bandara Pontingku.

Pasalnya, dua bandara tersebut masih memiliki landasan pacu pesawat yang pendek, janis ATR 72 pun masih belum bisa mendarat, serta fasilitas seperti gudang avtur di setiap bandara.

"Saya mau evaluasi dulu. Belum bisa omong kapan karena ada beberapa misalkan avtur atau Pertamina harus ada supaya enggak perlu gendong, kalau tidak ada Pertamina kita terpaksa angkut up lift kan, kalau up lift akan mengurangi dan menambah restriksi lagi," ungkapnya.

Menurut dia, sampai saat ini manajemen Garuda Indonesia belum bisa memutuskan kapan bisa melayani penerbangan ke dua bandara tersebut sebelum dilakukan pengembangan oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan.

"Kita masih menunggu dari kementerian apakah masih akan diperpanjang sampai berapa, katanya sampai 1.600 meter, tahun depan baru 2.000 meter, sekarang baru 1.200 meter dan menjadi 1.600 meter, tahun depan 2.000 meter," jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menuturkan, potensi pariwisata di Toraja harus dimaksimalkan sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.

"Tadi Garuda kita berbicara mengenai keinginan Presiden dalam ratas Bandara Silangit itu jadi airport internasional pada September tahun ini termasuk Toraja. Jadi kita bicarain, terus kemudian airport mana lagi tuh, ada 2," kata Luhut.

Untuk langkah awal, Luhut menuturkan, pemerintah akan melakukan pemanjangan landasan pacu pesawat alias runway di masing-masing bandara yang menopang pariwisata.

"Runway diperpanjang di Toraja, jadi fondasi real jadi 1600 meter tahun ini, juga mulai dikerjain kalau yang di Silangit sih sudah eksekusi," ungkapnya. (hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads