Strategi Besar Jokowi Genjot Ekonomi Maluku

Strategi Besar Jokowi Genjot Ekonomi Maluku

Hendra Kusuma - detikFinance
Selasa, 21 Feb 2017 16:09 WIB
Foto: Bagus Prihantoro Nugroho
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin langsung rapat terbatas mengenai pelaksanaan proyek strategis nasional dan program prioritas di Provinsi Maluku.

Pembahasan ini, kata Jokowi, tidak lain untuk meningkatkan perekonomian di Provinsi Maluku itu sendiri. Selain para menteri kabinet kerja, hadir pula dalam ratas tersebut Gubernur Maluku, Said Assagaff.

Jokowi menyebutkan, Provinsi Maluku merupakan salah satu provinsi kepulauan yang masih memiliki beberapa tantangan yang khusus, yang berbeda dengan tantangan di provinsi lain yang luasannya daerahnya adalah daratan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tantangan utama yang pasti dihadapi adalah soal konektivitas baik konektivitas yang menghubungkan antar wilayah dalam satu pulau maupun kolektivitas dari satu pulau ke pulau yang lainnya maupun konektivitas antar Maluku dengan provinsi lain di tanah air," kata Jokowi di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (21/2/2017).

Untuk menjawab semua tantangan yang ada di Provinsi Maluku, Jokowi menuturkan ada beberapa fokus konektivitas yang harus diselesaikan, dengan percepatan pembangunan infrastruktur mulai dari jalan, jembatan, pelabuhan sampai dengan bandara.

Sehingga, dengan adanya konektivitas di sektor itu, masyarakat di Provinsi Maluku tidak hanya dimudahkan mobilitasnya saja, antara lain juga dalam hal perekonomiannya.

"Bukan hanya akan memudahkan mobilitas barang dan orang tapi juga akan menurunkan biaya logistik dan juga akan mampu menggerakkan perekonomian di seluruh daerah di Maluku secara lebih merata," tambahnya.

Selanjutnya, kata Jokowi, sebagai daerah kepulauan, sektor kelautan dan perikanan di Provinsi Maluku juga bisa menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi.

Apalagi, selama 2 tahun terakhir ini pertumbuhan ekonomi di Provinsi Maluku berada pada rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional, secara struktur perekonomian Maluku masih disumbang oleh pengeluaran konsumsi baik rumah tangga maupun pemerintah.

"Secara sektoral perekonomian daerah didukung oleh sektor pertanian sektor perdagangan dan eceran, artinya potensi di sektor Kelautan dan Perikanan perlu digarap lagi secara maksimal," jelasnya.

Tidak hanya itu, Mantan Wali Kota Solo ini juga menginginkan adanya pengembangan industri pengolahan, baik di sektor perikanan, maupun nantinya di sektor minyak dan gas (migas) pada Blok Masela.

Namun, Jokowi mengungkapkan, pengembangan seluruh konektivitas di Provinsi Maluku harus diimbangi dengan Sumber Daya Manusi (SDM) yang potensial.

"Untuk itu saya minta untuk betul-betul disiapkan pendidikan pelatihan vokasional yang sesuai dengan arah pengembangan potensi daerah agar provinsi Maluku semakin banyak memiliki tenaga kerja yang terampil dan yang kompetitif," tukasnya. (mkj/mkj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads