Pandangan CT Soal Proteksionisme AS dan Ekspansi China

Pandangan CT Soal Proteksionisme AS dan Ekspansi China

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Selasa, 21 Feb 2017 17:15 WIB
Foto: Ardan Adhi Chandra
Jakarta - CEO CT Corp Chairul Tanjung hari ini hadir dalam gelaran Bank Mega Intellectual Series bertajuk "The Prospect for Global Financial Stability" di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan. Dalam forum ini, pria yang akrab disapa CT membeberkan bahwa dunia masih diliputi ketidakpastian.

CT bicara mengenai arah kebijakan Amerika Serikat (AS) yang tadinya liberal menjadi sangat proteksionis. Kebijakan ini disampaikan langsung oleh Presiden AS Donald Trump. Selain itu, kebijakan membatasi imigran masuk ke AS bisa saja mencelakakan AS itu sendiri.

"Amerika Serikat negara sangat liberal dan terbuka menjadi negara yang proteksionis, menjadi negara yang terbuka menjadi negara yang membatasi imigran," kata CT dalam acara Bank Mega Intellectual Series bertajuk "The Prospect for Global Financial Stability" di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Selasa (21/2/2017).
CEO CT Corp Chairul Tanjung dalam gelaran Bank Mega Intellectual Series bertajuk CEO CT Corp Chairul Tanjung dalam gelaran Bank Mega Intellectual Series bertajuk "The Prospect for Global Financial Stability" Foto: Ardan Adhi Chandra
Di sisi lain, China membuka dirinya lebih lebar lain terhadap negara lain. China banyak melakukan investasi di banyak negara juga di sisi lain meningkatkan investasi masuk ke negaranya sendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"China yang dikhawatirkan hard landing, dengan pemerintah yang baik di bawah Presiden Xi Jinping menjadi negara yang lebih terbuka. Dunia sekarang sudah mulai terbolak-balik, ini tantangan yang kita hadapi," ujar CT.

CT menambahkan, China akan kembali memperkuat perdagangannya dengan mengaktifkan jalur sutra dengan program One Belt One Road. Dengan konsep ini, China ditargetkan bisa menguasai perdagangan dunia.

"Anda pernah dengar China dengan konsep baru One Belt One Road. Mereka ingin bangun lagi jalur sutra dari Eropa, China, Asia bangun kembali dengan mengedepankan investasi, trade, tourism dan people to people movement," tutur CT. (mkj/mkj)

Hide Ads