Skema bantuan baru ini mengubah metode subsidi beras yang sebelumnya disalurkan dengan harga murah untuk ditebus terlebih dahulu menjadi didapatkan oleh Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan membelanjakan dana bantuan setiap bulannya untuk membeli bahan pangan di tempat pembelian bantuan pangan Non Tunai yang telah disediakan.
Dalam kesempatan ini, Jokowi memberikan BPNT kepada 1.879 penerima yang berasal dari tiga kota, yaitu Depok, Bogor, dan Bekasi. Ada dua bentuk bantuan yang diberikan Jokowi meliputi bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) yang berisi Rp 1.890.000 dan untuk BPNT Rp 110.000 per bulan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mendampingi peluncuran bantuan adalah para pimpinan lembaga terkait, yaltu Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani, Menteri Sosial Rl, Khofifah lndar Parawansa, dan Gubernur Bank Indonesia Agus DW, Martowardojo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman Hadad, Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti.
Jokowi menambahkan, bantuan PKH harus digunakan untuk kebutuhan pokok sehari-hari, seperti makanan hingga kebutuhan sekolah. Jokowi juga menegaskan untuk tidak menggunakan bantuan tersebut untuk membeli pulsa ataupun rokok yang di luar dari kebutuhan pokok.
"PKH dipakai untuk gizi anak, untuk pendidikan anak, jangan dikasih suami untuk beli rokok, jangan diminta suami untuk beli pulsa tidak boleh. Begitu kita tahu ada yang dipake untuk beli pulsa beli rokok kita cabut," tutur Jokowi.
"Atau untuk beli yang lain, gula tapi jangan banyak-banyak nanti diabetes," tambah Jokowi diikuti tawa undangan.
Penyaluran bantuan dilakukan secara non tunai melalui akun elektronik dalam media kartu kombo yang disebut dengan Kartu Keluarga Sejahtara (KKS). Bantuan tersebut digunakan hanya untuk membeli bahan pangan di tempat pembelian bantuan pangan yang dinamakan elektronik warung gotong royong (e-warong) yartu agen bank, pedagang dan/atau pihak lain yang bekerjasama dengan bank pemenntah yang tergabung dalam Himpunan Bank Negara (HIMBARA) yaitu BNI, BRl, Bank Mandiri dan BTN, serta telah ditetapkan sebagai tempat pembelian Bantuan Pangan Non Tunai.
Keluarga kurang mampu yang menenma Bantuan Pangan Non Tunai dapat langsung menggunakan KKS untuk berbelanja bahan pokok di e-warong yang berada di lingkungan mereka
E-warong juga dlharapkan dapat memudahkan penerima bantuan dalam memenuhi kebutuhan pangan seperti beras serta di masa datang dapat ditambah dengan kebutuhan lainnya seperti tepung, minyak goreng, dan telur dengan harga sesuai HET (harga eceran tertinggi) yang telah ditetapkan oleh Bulog sehingga harga bisa didapat lebih murah dari harga pasar. Dalam penyediaan bahan pokok, e-warong dapat bekerja sama dengan Perum Bulog.
Sistem penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai dilakukan bekerja sama dengan bank HIMBARA. KKS yang digunakan merupakan kartu kombo, yang memiliki fitur tabungan dan uang elektronik. Dengan kartu kombo ini, masyarakat dapat menenma bantuan secara utuh, menggunakan secukupnya sesuai kebutuhan keluarga, dan mulai berlatih untuk menabung serta untuk tidak bersikap konsumtif. Hal tersebut memungkinkan KPM untuk memliki akses kepada lembaga keuangan formal, mengelola keuangan secara lebih balk dengan menabung, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga di masa mendatang.
Selanjutnya data transaksi yang dilakukan oleh KPM dapat dijadikan pertimbangan bagi perbankan apabila pada saatnya KPM mulai dapat meningkatkan kegiatan usaha produktifnya dan membutuhkan bantuan keuangan dan kredit dan perbankan.
Untuk peningkatan pelayanan, masyarakat calon penerima bantuan akan diberikan kemudahan pembukaan rekening bank melalui persyaratan yang Iebih sederhana dengan registrasi secara kolektif. Masyarakat juga akan diberikan edukasi dan sosialisasi intensif mengenai manfaat dari bantuan yang diberikan, termasuk tata cara bertransaksi menggunakan kartu dan penarikan bantuan di agen.
Selain itu, masyarakat akan diberi informasi mengenai tata cara pengaduan apabila menemui kesulitan atau hambatan pada saat ingin mengambil bantuan yang diberikan. Apabila menemui hambatan, masyarakat dapat menghubungi agen e-warong, ataupun bank penerbit kartu.
Program Bantuan Pangan Non Tunai ini merupakan kelanjutan Program Keluarga Harapan (PKH) yang telah disalurkan di 68 Kabupaten/Kota pada tahun 2016 menggunakan KKS. Sejalan dengan target wilayah penyaluran yang ditetapkan Kementerian Sosial, saat ini telah terdapat 15.878 agen Layanan Keuangan Digital (LKD) dan Laku Pandai yang tersebar di seluruh Indonesia dan telah siap menyalurkan Bantuan Pangan.
Pada tahun 2017, penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai akan dilaksanakan secara serentak di 44 kota yang terdiri dari 7 kota di Sumatera, 34 kota di Jawa den 3 kota di wilayah timur. Adapun target penyaluran tahun 2017 adalah sekitar 1,286 juta KPM dengan total nilai sebesar Rp 1,7 triliun. Target ini direncanakan meningkat signifikan pada tahun 2018 menjadi sekitar 10 juta keluarga penerima bantuan. (mkj/mkj)











































