Hal itu diungkapkan Kadishub Jabar, Dedi Taufik, saat meninjau proyek pembangunan BIJB Kertajati di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jumat (24/2/2017).
"Ya, sudah ada kepastian untuk pembiayaan sisi udara dari Kemenhub Rp 249 miliar," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut Dedi mengatakan, saat ini progres pembangunan sisi udara sudah mencapai angka 79%. Sedangkan fasilitas sisi udara mencapai 29,4%, Air Traffic Control (ATC) mencapai 40%, dan pemasangan pipa hindran bahan bakar mencapai 43,6%.
"Keseluruhan fasilitas paling lambat akhir November 2017 ini. Untuk tanah run way 3ribu meter sudah siap, tapi diselesaikan dulu sepanjang 2.500 meter," beber Dedi.
Saat ini pihaknya tengah berharap pengembangan BIJB Kertajati sebagai bandara internasional terbesar kedua di Indonesia bisa terus berlanjut. Salah satu penunjang yang diharapkan saat ini adalah pengembangan run way dari target 3.000 meter menjadi 3.500 meter. Hal tersebut diperlukan untuk melingkupi penerbangan dan pendaratan pesawat berkapasitas besar.
Seperti diketahui Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, dan Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan (Aher) melakukan peninjauan ke BIJB Kertajati pada Jumat siang bersama para pejabat dari Kemenhub dan Pemprov Jabar. Dalam kunjungannya Menhub Budi memprediksi jika bandara tersebut akan mulai beroperasi pada Juni-Juli 2018, sementara soft opening bisa dilakukan pada Februari-Maret 2018.
BIJB Kertajati sendiri dibiayai oleh APBN dan APBD Provinsi Jabar. Selain itu dalam pembangunan ini pun turut dilibatkan unsur investor swasta. Nantinya untuk pengelolaan bandara akan diserahkan pada PT Angkasa Pura II dan BUMD Jabar PT BIJB. (ern/mkj)