Berbagai proyek infrastruktur itu dipaparkan dengan bangga oleh Jokowi di depan ribuan WNI yang memenuhi ICC Sydney, Australia, Minggu (26/2/2017).
Pertama, adalah proyek pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang merupakan pos perbatasan antara Indonesia dengan sejumlah negara tetangga yang berbatasan darat secara langsung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada 7 PLBN yang dirombak total dan dibangun ulang. Tiga di antaranya di Kalimantan, yakni PLBN Entikong di Sanggau, PLBN Aruk di Sambas, dan PLBN Nanga Badau di Kapuas Hulu.
Tiga di Nusa Tenggara Timur (NTT), yakni PLBN Motamassin di Malaka, PLBN Motaain di Belu, dan PLBN Wini di Timor Tengah Utara. Dan satu lainnya terletak di Papua, yakni PLBN Skouw di Jayapura.
Kedua, kata Jokowi, adalah Jalan Trans Papua. Ia menyebut, pembangunan jalan tembus yang sebagian besar membelah hutan dan gunung di Papua itu dilakukan siang malam. Hal itu perlu dilakukan untuk mengejar ketertinggalan di 2 provinsi paling Timur Indonesia tersebut.
"Trans Papua kita kejar siang malam, untuk apa? Agar ada keadilan seluruh Indonesia, di seluruh wilayah tanah air kita," tegas Jokowi dalam kesempatan tersebut.
Baca Juga: Jokowi: Trans Papua Dibangun Siang Malam Agar Ada Keadilan
Ketiga, proyek pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai Pelabuhan Hub Internasional sebagaimana yang diharapkan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, dengan progres sudah mencapai 68%, pengembangan pelabuhan yang digadang-gadang menjadi pesaing Singapura itu akan selesai sesuai target yakni akhir tahun ini.
Tak lupa, yang keempat, Jokowi juga menyinggung soal pembangunan proyek Mass Rapid Transit (MRT). Proyek ini sangat penting namun sudah lama tak kunjung direalisasikan. Baru pada pemerintahan Jokowi yang saat itu masih menyandang jabatan Gubernur DKI Jakarta, proyek ini bisa benar-benar berjalan.
Baca Juga: Berani Putuskan Soal MRT, Jokowi: Kalau Makin Mundur Makin Mahal (rjo/hns)











































