KRL dan LRT Bisa Jadi Kanibal

KRL dan LRT Bisa Jadi Kanibal

Fadhly Fauzi Rachman - detikFinance
Senin, 27 Feb 2017 19:27 WIB
KRL dan LRT Bisa Jadi Kanibal
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Proyek kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) rute Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi tengah dikerjakan. Proyek tersebut dinilai kurang optimal. Rute yang digunakan mirip dengan rute KRL Commuter miliki PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagio, mengungkapkan rute LRT Jabodebek mirip dengan rute KRL. Bedanya, LRT tidak melewati wilayah Tangerang. Keduanya bisa jadi kanibal, atau saling mematikan.

"Persoalannya, KAI itu punya KRL, dua transportasi masal yang mirip, berjejeran, itu kanibal. Jadi salah satu pasti ada yang mati. Nanti misalnya MRT jadi, koridor satu, Trans Jakarta koridor satu itu harus pindah. Karena kalau enggak, salah satu pasti mati," ungkap Agus di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Senin (27/2/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah KAI kan rutenya KRL mirip dengan LRT, kecuali Tangerang kan. Itu kan sekarang orang juga bisa naik, nanti tarifnya mau berapa? Sekarang saja KRL itu disubsidi. Ini mau disubsidi lagi? Ngapain pemerintah subsidi dua begitu," sambungnya.

Seharusnya, ia mengatakan, pembangunan transportasi masa di dalam kota itu harus silang dan melingkar, supaya tidak saling mengorbankan antara satu transportasi masa dengan transportasi masa lainnya.

"Transportasi dalam kota itu harusnya silang dan melingkar. Tidak bisa dicampur, jadi harus terpisah supaya tidak memakan satu sama lain," kata dia.

Walau demikian, Agus mengatakan, karena sudah terlanjur dilakukan, maka pembangunan LRT harus diselesaikan. Ia berharap, supaya pemerintah bisa secepatnya memutuskan masalah skema pembiayaan LRT. Namun, ia memprediksi, jika LRT tidak akan selesai di 2018, melainkan di 2020.

"Enggak (selesai 2018) kalau menurut saya, karena sampai hari ini bangunnya masih begitu. Kalau menurut saya pasti terbangun, cuma enggak keburu untuk Asian Games. Pesan keretanya, masang kereta, kan satu setengah tahun. Nah sekarang jalannya saja belum selesai. Kira-kira saja," kata dia.

"Mungkin 2020 kalau menurut saya. Jadi maksud saya ini memang sudah urgent, pemerintah harus segera membereskan dari mana ini duitnya. Tapi jangan juga membuat salah satu, apa itu KAI atau Adhi Karya menjadi bangkrut. Harus dicari skemanya," tutup dia. (wdl/wdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads