Diketahui, dari 10 MoU itu, tidak ada satu pun dari kerja sama tersebut yang berasal dari sektor energi. Padahal Arab Saudi dikenal sebagai negara eksportir minyak terbesar dunia.
Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina, Rachmad Hardadi, mengungkapkan pihaknya akan tetap memanfaatkan kedatangan Raja Arab Saudi dan delegasi untuk menguatkan kesepakatan kerjasama upgrading atau Refinery Development Master Plan (RDMP) di kilang Cilacap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Dikunjungi Raja Salman, Malaysia Raup Investasi Rp 93 Triliun
Selain itu, Pertamina juga akan mencoba menawarkan investasi di kilang Bontang. Pasalnya, ada delegasi dari perusahaan minyak Arab Saudi, Saudi Aramco, dalam delegasi besar itu.
"Ya sebaik-baiknya kita akan rise up itu (kilang Bontang). Tapi dari yang sekarang sudah ada RDMP Cilacap. Harapannya bisa di-support Kerajaan Saudi di proyek itu, karena itu betul-betul bagus," ungkap Hardadi.
Seperti diketahui, Raja Salman dijadwalkan akan tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma esok hari. Selain menandatangi kerja sama bilateral, Raja Salman juga dijadwalkan akan memberikan pidato di Gedung DPR, kemudian mengunjungi Masjid Istiqlal. Setelah itu Raja Salman juga akan menikmati sisa hari kunjungannya dengan berlibur di Pulau Bali. (wdl/dna)











































