Uber Jadi Alasan Orang Tak Perlu Beli Mobil Lagi

Laporan dari San Francisco

Uber Jadi Alasan Orang Tak Perlu Beli Mobil Lagi

Maikel Jefriando - detikFinance
Kamis, 02 Mar 2017 15:14 WIB
Foto: Maikel Jefriando/detikFinance
San Francisco - Aplikasi Uber menjadi salah satu pilihan kaum urban di banyak negara. Uber juga dianggap mampu mengurangi porsi kendaraan pribadi seperti layaknya transportasi massal.

Artinya, dengan ada Uber maka keinginan orang untuk membeli mobil bisa lebih terkontrol.

"Dengan banyak orang berbagi kendaraan seperti mobil, maka jumlah kendaraan pribadi di jalan akan berkurang," kata Andrew Salzberg, Head of Transportation Public Policy di Kantor Pusat, San Francisco, Rabu (1/3/2017)).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andrew menjelaskan, kota besar di banyak negara menjadi perhatian khusus karena sulit keluar dari persoalan kemacetan. Setiap hari selalu ada orang baru yang datang ke kota tersebut untuk melanjutkan hidup.

Kemacetan parah tentunya berdampak negatif. Bila melarang orang lain untuk masuk ke suatu negara sangat sulit, maka solusinya adalah melibatkan kelompok tersebut untuk mengurangi dampak negatif yang kemudian muncul.

"Konsumsi kendaraan harus bisa diredam dengan cara yang tepat," imbuhnya.

Dampak negatif yang dimungkinkan muncul antara lain tidak efisien dari aktivitas ekonomi, menghabiskan lebih banyak sumber energi dan mengganggu kondisi sosial masyarakat dalam jangka menengah panjang.

"Kita bisa mengurangi konsumsi minyak dan gas," kata Andrew.

Uber hadir telah cukup lama di dunia, dengan menjangkau puluhan negara dan ratusan kota. Salah satuny berada di Jakarta, Indonesia.

Andrew mengakui, butuh proses untuk bisa menjalankan bisnis hingga seperti sekarang. Uber sejatinya adalah perusahaan teknologi yang mempertemukan antara pemilik mobil dan konsumen.

"Misalnya dari waktu, tadinya kita memberikan waktu 10 menit, tapi sekarang untuk Jakarta dan Singapura itu secara rata-rata sudah di bawah 5 menit. Jadi kita berhasil memperkecil waktu," tegasnya.

Statistik lain yang cukup mengejutkan adalah waktu permintaan Uber. Rata-rata tengah malam yaitu antara jam 12 malam sampai dengan jam 4 pagi. London menjadi salah satu contohnya.

"Terlihat kalau di London itu paling banyak area pemesanannya di tempat hiburan malam atau kafe atau bar. Mungkin mereka merasa lebih Aman bila harus dibawa oleh Uber," jelas Andrew.

Brian Tolkin, Senior Produk Manager Uber menambahkan produk yang baru dimulai Uber adalah Uber Pool. Jenisnya sama dengan Uber X, akan tetapi lebih murah dan bisa digunakan oleh beberapa orang.

"Jadi satu mobil sekarang bisa dimanfaatkan beberapa orang," ujar Brian.

Sistemnya memang lebih rumit. Jadi satu konsumen akan diantar bersamaan dengan konsumen lainnya bila arah yang dituju sama. Tarif dan waktu tempuh tentunya berbeda dibandingkan dengan Uber X. "Kita selalu upayakan agar lebih cepat dalam prosesnya," ungkapnya.

Permintaan Uber Pool terus meningkat. Sekarang porsinya sudah mencapai 20% dari total produk Uber.

"Bila Uber Pool ini bisa berjalan lancar maka akan banyak sekali orang tidak membutuhkan kendaraan pribadi lagi," tegas Brian. (mkj/ang)

Hide Ads