Dalam acara ini juga terjalin penandatangan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) diantara kedua belah pihak. MoU tersebut terkait pertukaran informasi di dunia bisnis, teknologi, peluang industri, serta memperkuat hubungan bilateral ekonomi dan bisnis.
"Kami sangat berharap MoU ini bisa menjadi langkah awal untuk mempererat hubungan antara pemain bisnis Indonesia dan Arab Saudi," kata Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Kamis (2/3/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nilai rata-rata di Indonesia non-minyak dan gas ekspor ke Arab Saudi pada periode 2011-2015 tercatat US$ 1,83 miliar per tahun. Sementara itu, rata-rata impor non migas Indonesia dari Arab Saudi US$ 921,23 juta per tahun selama periode yang sama," tuturnya.
Anda menyaksikan video khas 20detik
"Kita tahu bahwa ada peluang besar bagi Arab Saudi untuk terlibat dalam upaya pembangunan kita dengan meningkatkan investasi Arab Saudi di Indonesia. Pemerintah Indonesia kini aktif mempercepat pelaksanaan program infrastruktur fisik, seperti jalan tol, kereta api, laut dan bandara, jembatan dan lainnya. Kami juga mengembangkan sejumlah kawasan industri di berbagai wilayah Indonesia," pungkasnya.
Penandatangan MoU tersebut dilakukan oleh Rosan dan Ketua Kadin Arab Saudi Hamdan Al Samarain. Sementara Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perdagangan dan Industri Arab Saudi serta Kepala BKPM Thomas Lembong ikut menyaksikan. (ang/ang)











































